Fujifilm dan Kemenkes Hadirkan Layanan Medis Canggih Guna Eliminasi TB

27 Agustus 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi menghadiri penandatanganan kerja sama dengan Fujifilm dalam mengatasi TB di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi menghadiri penandatanganan kerja sama dengan Fujifilm dalam mengatasi TB di Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Layanan kesehatan di Indonesia dalam mengeliminasi tuberkulosis (TB) terus ditingkatkan dengan adanya komitmen pihak pemerintah dan swasta. Seperti yang dilakukan Fujifilm dengan Kemenkes.
ADVERTISEMENT
Kedua belah pihak menandatangi Nota Kesepahaman (MoU) pada Rabu (21/8) dengan dihadiri Teiichi Goto selaku CEO Fujifilm Holdings Corporation yang merupakan induk usaha dari PT Fujifilm Indonesia dan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramon dan Masato Yamamoto selaku Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia, dengan dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak.
Dalam kesempatan itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya penanganan TB di Indonesia. Diperkirakan satu juta orang Indonesia terinfeksi tuberkulosis setiap tahun, namun hanya 820.000 kasus yang berhasil dideteksi akibat keterbatasan kemampuan deteksi.
"Kita perlu melakukan skrining secara masif dan meningkatkan angka pelaporan untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus dengan cepat. Kami berharap kolaborasi dengan Fujifilm ini dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Target kami tahun ini adalah meningkatkan temuan kasus dini hingga 900.000 kasus," jelas Budi.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan visi ini, Fujifilm Corporation kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya eliminasi TB. Dalam acara tersebut, Teiichi Goto mengatakan, TB tetap menjadi masalah kesehatan global yang serius dan Fujifilm Group telah membuat kemajuan dalam memberantas tuberkulosis secara global dengan teknologi.
“Melihat risiko serius yang ditimbulkan oleh TB terhadap masyarakat Indonesia, kami berkomitmen untuk memerangi peningkatan kasus penyakit ini dengan memperluas akses terhadap solusi medis berkualitas tinggi. Fokus kami adalah meningkatkan akses pada layanan medis canggih, khususnya solusi pencitraan untuk deteksi dini penyakit,” ujar Goto.
Tenaga kesehatan bersiap melakukan rontgen thorax terhadap pasien di RSUD Kota Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Goto mengatakan, kemitraan dengan pemerintah Indonesia ini berfokus pada peningkatan pendidikan kesehatan dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung digitalisasi dalam upaya melawan tuberkulosis. Fujifilm Group berkomitmen penuh terhadap inisiatif ini.
ADVERTISEMENT
“Bidang kesehatan telah menjadi prioritas utama kami, seperti yang tercantum dalam rencana tanggung jawab sosial perusahaan kami hingga tahun 2030. Kami berfokus pada peningkatan akses terhadap layanan medis dan memungkinkan deteksi dini penyakit melalui teknologi canggih dan unik yang kami miliki,” tambah Goto.
Sebagai bagian dari komitmen global ini, PT Fujifilm Indonesia mengambil langkah nyata mendukung upaya eliminasi TB di Indonesia. Masato Yamamoto selaku Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia, menekankan kolaborasi ini merupakan contoh bagaimana komunitas bisnis dapat mendukung pemerintah dalam mempercepat pengobatan TB di Indonesia.
Kolaborasi ini juga merupakan bentuk tindak lanjut dari program kampanye pemberantasan tuberkulosis yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak di Jawa Barat pada awal Agustus. Dalam acara itu, Kemenkes menunjukkan pentingnya mencapai tujuan deteksi kasus dengan memanfaatkan perangkat Portable X-ray Fujifilm
ADVERTISEMENT
“Fujifilm memiliki dan selalu menghadirkan inovasi teknologi diagnostik yang canggih, salah satunya Portable X-ray. Perangkat Portable X-ray Fujifilm yang disinggung dalam acara Hari Anak itu dilengkapi dengan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan berkontribusi besar meningkatkan upaya skrining TB, terutama di daerah terpencil,” ujar Yamamoto.

Ada Peran AI

Perangkat Portable X-ray dari Fujifilm mengintegrasikan algoritma AI canggih yang dirancang untuk membantu tenaga kesehatan dalam mendiagnosis tuberkulosis dengan lebih efisien.
Teknologi AI ini secara otomatis menganalisis X-ray dada untuk mendeteksi kelainan yang konsisten dengan TB, sehingga dapat menyoroti area yang berpotensi menjadi perhatian dan memungkinkan diagnosis yang lebih cepat dan akurat.
Sebagai langkah pelengkap, Fujifilm berkomitmen untuk mendukung digitalisasi sistem kesehatan Indonesia dengan menyediakan sistem teknologi informasi yang komprehensif. Salah satunya kemudahan mengunggah hasil foto torax atau pecitraan medis skirining dari Portable X-ray dari berbagai lokasi terjauh dan terpencil.
ADVERTISEMENT
Melalui dukungan digital ini, Kemenkes akan dapat menciptakan dan mengelola basis data hasil skrining kesehatan masyarakat yang lebih akurat. Hal ini akan memungkinkan pemerintah untuk mengambil tindakan tepat waktu dan mengembangkan kebijakan efektif untuk mengeliminasi TB.