Geliat Suporter Sekolah: Bukan Cheerleader, tapi Bikin Tim Lawan Keder

13 November 2018 16:20 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter sekolah BARISTA dari SMA Santa Theresia (Foto: Kresna Batara/SMA Santa Theresia)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter sekolah BARISTA dari SMA Santa Theresia (Foto: Kresna Batara/SMA Santa Theresia)
ADVERTISEMENT
Ada yang selalu hadir memberikan suara dan dukungan terbesar, tiap kali pertandingan antarsekolah digelar. Mereka adalah sekumpulan pelajar yang tergabung dalam suporter sekolah.
ADVERTISEMENT
Hampir setiap sekolah memiliki suporternya sendiri. Di antaranya seperti, SMA Santa Theresia. Suporter sekolah di SMA tersebut berada di bawah nama BARISTA alias Barisan Suporter Theresia. Nugie Nugraha, sebagai salah satu anggotanya, menjelaskan kepada kumparan kegiatan apa saja yang mereka lakukan sebagai suporter sekolah.
"BARISTA sudah ada sejak 2015. Awal mulanya karena ada keinginan dan tujuan yang sama untuk mendukung dan menyemangati teman-teman yang berjuang atas nama Kampus Santa Theresia," tutur Nugie.
BARISTA enggak hanya mendukung SMA Santa Theresia, tapi juga SMK dan SMP. Nugie mengatakan BARISTA akan selalu berada di depan untuk mendukung dan menyemangati di setiap pertandingan.
"Nah, bentuk suporternya itu mendukung tim Theresia yang bertanding. Semuanya kami dukung, baik akademik maupun nonakademik. Anggota kami juga seluruh warga Kampus Santa Theresia," kata dia.
ADVERTISEMENT
Suporter sekolah: dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa
Untuk menyokong kegiatannya, BARISTA membuat merchandise dan menjualnya kepada sesama siswa Santa Theresia. Hasil penjualan itu akan dijual untuk membeli peralatan dan kebutuhan lainnya.
"BARISTA itu bentuknya organisasi siswa aja, sih. Kami menjual kaus atau slayer. Untungnya kami masukkan ke uang kas yang akan dipakai untuk beli peralatan. Jadi benar-benar dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa," terang Nugie.
Suporter sekolah BARISTA dari SMA Santa Theresia (Foto: Kresna Batara/SMA Santa Theresia)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter sekolah BARISTA dari SMA Santa Theresia (Foto: Kresna Batara/SMA Santa Theresia)
Begitu pula dengan yel-yel yang dinyanyikan BARISTA. Mereka memiliki sekitar 10 buah yel-yel, yang diciptakan sendiri. "Kami bikin dan minta teman-teman untuk menghafalkan. Lalu langsung dinyanyikan di setiap pertandingan," lanjut dia.
Sebelum suporteran di lapangan, mereka juga kerap mengadakan latihan rutin setiap Sabtu di pekan ketiga. Tiap kegiatan BARISTA ini diawasi langsung oleh wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan.
ADVERTISEMENT
Suporter sekolah yang sehat
Perselisihan antarsuporter kerap kali enggak bisa dielakkan terjadi di lapangan. BARISTA pun pernah mengalami hal ini.
"Kalau ketemu suporter lain biasanya kami saling bersaing, sih. Bersaing dalam arti baik, bukan buruk. Saling beradu yel-yel, dan saling menyemangati tim andalan. Kami enggak pernah rusuh dan ditekankan enggak terprovokasi jika suasana memanas," pungkas Nugie.
Meski begitu Nugie enggak menampik pernah saling menjelekkan antarsuporter. "Tapi biasanya kami diamkan saja. Kalau kami tanggapi sama saja buruknya dengan mereka," ucapnya.
Nugie menambahkan, bergabung dengan suporter sekolah enggak melulu soal memupuk rasa bangga terhadap almamaternya. Tapi juga belajar tentang kepemimpinan, berorganisasi yang baik, sampai nilai persahabatan.
"Menurut saya BARISTA itu sudah menjadi identitas bagi Kampus Santa Theresia. Ini tempat untuk menyatakan pendapat dan belajar menjadi pemimpin, karena sekolah kami mengajarkan itu," tutupnya.
ADVERTISEMENT