Heri Dono Pamerkan Wheel of Truth Selama Sebulan di Motomoto Indonesia

7 Mei 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seniman Heri Dono di Motomoto Indonesia. Foto: Dok. Stephanie Elia/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seniman Heri Dono di Motomoto Indonesia. Foto: Dok. Stephanie Elia/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau ngaku sebagai anak seni sejati, kamu pasti enggak asing dengan nama Heri Dono.
ADVERTISEMENT
Heri Dono merupakan seniman senior Indonesia yang karya-karyanya sudah melanglang buana keliling dunia. Menganut aliran kontemporer, sudah enggak terhitung jumlah karya yang dipamerkan seniman kelahiran 12 Juni 1960 ini.
Seniman berdarah Jawa ini terkenal lewat lukisan, wayang, dan patung buatannya. Topik dan sumber insipirasinya mengulas seputar mitologi, sejarah, budaya, filosofi kehidupan, sampai sindiran bernada humor tentang isu sosial.
Nah, salah satu karya baru Heri Dono yang menarik perhatian adalah 'Wheel of Truth'. Karya seni ini baru saja selesai dipamerkan di Art Moments Jakarta pada 3-5 Mei 2019 di Sheraton Hotel, Jakarta Selatan.
Untuk kamu yang belum sempat melihat langsung 'Wheel of Truth', tenang saja. Karena karya anyar buatan seniman berkaca mata ini dipajang sebulan penuh di Motomoto Indonesia, QBig BSD City Tangerang!
Riding the Tigerish Goat Karya Heri Dono di Motomoto Indonesia. Foto: Dok. Stephanie Elia/kumparan
Dinosaurs Spirit Karya Heri Dono di Motomoto Indonesia. Foto: Dok. Stephanie Elia/kumparan
Go-Kart Heridonology Karya Heri Dono di Motomoto Indonesia. Foto: Dok. Stephanie Elia/kumparan
Lebih detail, instalasi 'Wheel of Truth' bakal ada di Motomoto Indonesia sejak 6 Mei - 6 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
Ada tiga instalasi karya Heri Dono yang bisa kamu kagumi dan gali maknanya. Yaitu GoKart Heridonology, Dinosaurs Spirit, dan Riding the Tigerish Goat.
Untuk Riding the Tigerish Goat, Heri Dono menjelaskan dirinya terinspirasi dari peristiwa G30SPKI yang berkaitan dengan mantan presiden Soekarno dan Soeharto.
"Bicara tentang kita, bangsa Indonesia, yang selalu distigma sebagai negara berkembang," jelas Heri Dono sambil tersenyum simpul, saat dijumpai kumparan di QBig BSD City Tangerang, Senin (6/5).
Ada banyak filosofi terpendam dalam setiap detail karya Heri Dono. Menariknya lagi, masing-masing karya bisa bergerak dan mengeluarkan suara jika dinyalakan. Penasaran?
Pengagum karya Heri Dono bisa datang langsung ke Motomoto Indonesia, dengan membeli tiket masuk museum seharga Rp 100 ribu.
ADVERTISEMENT