Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ingin Kuliah Sambil Berbisnis? Yuk, Ikuti Tips Berikut Ini
18 Agustus 2022 16:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jangan khawatir, kamu tetap bisa, lho, menjalankan keduanya dengan baik jika kamu mengetahui triknya. Dosen Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Raden Dikky Indrawan, membagikan tips bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis sambil kuliah.
Menurut Dikky banyak mahasiswa yang gegabah saat memulai berbisnis. Kesalahan yang sering terjadi adalah mereka cenderung meniru ide bisnis yang sudah ada atau hanya mengikuti tren semata, padahal belum tentu bisnis tersebut sesuai dengan karakter yang mereka miliki.
Menurut Dikky ada tujuh hal yang perlu diperhatikan mahasiswa ketika akan memulai berbisnis. Apa saja? Simak selengkapnya berikut ini:
Mengenali Karakter Diri terhadap Risiko
Sebelum terjun berbisnis, Dikky menyarankan agar para mahasiswa dapat mengetahui profil risiko masing-masing. Apakah kamu termasuk orang yang berani mengambil risiko atau justru sebaliknya yaitu orang yang menghindari risiko.
ADVERTISEMENT
Nah, kamu harus menyesuaikan preferensi risiko ini dengan jenis dan ide bisnis yang akan kamu pilih. Tentu saja ini akan membantu kamu dalam menentukan jenis bisnis yang sesuai dengan karakter risikomu.
“Orang yang berkarakter risk avoider atau cenderung menghindar, ide bisnisnya dipilih dengan lebih cermat, berdasarkan hal-hal yang telah dipahami sebelumnya,” kata Dikky.
Melakukan Riset
Hal penting lainnya yang mesti kamu lakukan saat akan berbisnis adalah melakukan riset. Menurut Dikky, riset ini dilakukan untuk membantumu memahami kebutuhan pasar dan juga bisa digunakan untuk melihat berbagai potensi masalah dari produk dan jasa.
Tentu saja upaya ini bisa membantumu dalam menyusun model bisnis yang sesuai dengan karakter preferensi risiko, serta membantu dalam memperkirakan kemampuan diri ketika dihadapkan dengan kerugian dan bagaimana cara penyelesaiannya.
ADVERTISEMENT
“Otomatis kita bisa menentukan target pasar, bisa berinteraksi dengan pasar sehingga ketika terjun ke dalam bisnis kita dapat mengetahui siapa pesaingnya,” ungkapnya.
Tetapkan rencana bisnis
Kamu juga perlu untuk menulis rencana bisnismu. Perencanaan ini dilakukan mulai dari yang sederhana atau kompleks. Selama ini banyak mahasiswa yang hanya sekadar berjualan tanpa memikirkan rencana ke depannya. Padahal, perencanaan bisnis (business plan) sangatlah penting, ini akan membantumu memberikan strategi, arahan, dan statement of purpose dari bisnis serta deskripsi produk dan bagaimana sistem operasinya.
Kembangkan Model Bisnis
Langkah selanjutnya menurut Dikky adalah mengembangkan model bisnis untuk memberikan gambaran tentang produk atau jasamu sehingga memiliki nilai yang sesuai dengan target pasar yang dituju.
Ini akan membantumu untuk mengetahui cara menghasilkan pendapatan bisnismu. “Perlu dimulai pendanaan usaha sesuai dengan keuangan yang dimiliki. Bisnis bisa dimulai dengan modal atau tanpa modal. Oleh karena itu, perlu dipahami bagaimana bisnis bisa dibiayai melalui mitra, pinjaman, hibah, crowdfunding, atau investor pribadi,” jelas Dikky.
ADVERTISEMENT
Perlindungan Usaha
Menurut Dikky, saat kamu memutuskan untuk berbisnis mulailah bisnis ini secara resmi. Kamu bisa dengan meluncurkan produk melalui grand launching atau jika masih ragu bisa mencobanya terlebih dahulu dengan soft launching. Memulai usaha secara resmi tentunya bisa dilakukan dengan mendaftarkan nama perusahaan, melengkapi izin, dan identitas perpajakan.
“Perlu juga mempersiapkan proteksi bisnis. Sekecil apapun jenis bisnis tetap mengeluarkan waktu, tenaga dan uang,”
Pengembangan Usaha dengan Market Engagement
Saat kamu memutuskan untuk memulai berbisnis kamu harus menyiapkan perencanaan yang matang. Kamu juga perlu membangun engagement yang baik dengan para konsumen. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan promosi dan perencanaan pemasaran baik di website ataupun media sosial.
“Pengetahuan kita terhadap konsumen pada saat market engagement akan membantu kita mengambil keputusan untuk memperbaiki dan mengembangkan bisnis pada tahap berikutnya. Pengambilan keputusan untuk pengembangan ini akan kembali pada siklus awal yaitu pengambilan keputusan bisnis dimulai kembali kepada karakter preferensi risiko bisnis yang sudah disebutkan, risk taker atau risk avoider,” tutur Dikky.
ADVERTISEMENT
Mengikuti tren
Menjadi seorang pebisnis sambil berkuliah memang bukan hal yang mudah, perlu usaha dan kerja keras. Selain dituntut untuk belajar kamu juga dituntut untuk selalu mengikuti tren perkembangan dan dinamika pasar, kamu juga perlu memerhatikan respons konsumen terhadap ide bisnis yang dijalankan.
“Setiap zaman, tentu pasar dan konsumen akan selalu berubah sehingga pemahaman pebisnis terhadap perilaku konsumen adalah yang paling utama dalam menjada bisnis kita untuk terus berkelanjutan,” tutup Dikky.
Buat kamu mahasiswa se-Indonesia, ikuti rangkaian kegiatan skill development di kum.pr/academy2022 dan pantau terus keseruannya di media sosial kumparan.
Laporan Afifa Inak