Ini 5 Ciri Orang yang Belum Siap Menggunakan Paylater

20 Juni 2024 17:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buy Now Pay Later. Foto: dok. Kredivo
zoom-in-whitePerbesar
Buy Now Pay Later. Foto: dok. Kredivo
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak bisa dimungkiri, paylater memang menawarkan kemudahan untuk bertransaksi. Maka dari itu, metode pembayaran paylater menjadi primadona bagi banyak orang dan kini hadir dari berbagai penyedia. Salah satunya adalah e-commerce besar, seperti Bukalapak yang juga menyediakan pembayaran Bukalapak Paylater.
Pembayaran Bukalapak Paylater merupakan kerja sama antara Bukalapak dengan berbagai fintech. Salah satunya adalah Kredivo yang menawarkan layanan cicilan mulai dari 0 persen untuk tenor 1 dan 3 bulan, serta bunga rendah mulai dari 1,99 persen untuk tenor 6, 12, 18, hingga 24 bulan, dengan maksimal limit Rp 50 juta.
Namun, paylater sejatinya sama dengan kartu kredit. Pengguna akan mendapatkan tagihan setiap bulannya. Apabila penggunaan paylater tidak terkontrol, kamu bisa terjebak utang.
Tentu saja hal tersebut sangat tidak disarankan. Selain itu, masih ada banyak kebiasaan lainnya yang menandakan seseorang belum siap untuk menggunakan paylater. Apa saja itu? Yuk, simak ulasannya.

1. Belum Bisa Membedakan Kebutuhan dengan Keinginan

Kebutuhan adalah sesuatu yang sifatnya hampir tidak bisa ditunda, Apalagi, kategori primer seperti sandang, pangan, dan papan. Sementara, keinginan adalah hal-hal yang lebih bisa ditunda dibanding kebutuhan.
Dengan kata lain, jika keinginan tersebut masih harus ditunda, maka tidak akan menghambat aktivitas atau kehidupan sehari-hari. Misalnya, keinginan untuk mengganti gadget. Padahal, gadget yang digunakan masih berfungsi dengan baik. Contoh lainnya, membeli baju keluaran terbaru karena fear of missing out (FOMO) saja.
Jika kamu memaksakan keinginan dan tidak dibarengi dengan kemampuan finansial yang mumpuni, menggunakan paylater bisa-bisa hanya menambah beban keuangan baru. Jadi, jangan sampai menggunakan aplikasi pinjaman uang online untuk memenuhi keinginan konsumtif, ya!

2. Tidak Mengetahui Kemampuan Bayar

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia juga memiliki keinginan yang sejak dulu didambakan. Maka dari itu, ketika kesempatan untuk mendapatkannya datang, kamu akan meraihnya tanpa pikir panjang.
Namun, alangkah baiknya kamu mengetahui kemampuan bayar terlebih dahulu saat menggunakan paylater, apalagi jika membeli barang yang bersifat konsumtif.
Secara sederhana, kamu bisa menggunakan teknik 50-30-20. Kamu bisa menyisihkan 50 persen pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk membayar tagihan, dan 20 persen untuk menabung dana darurat.
Apabila gaji bulanan kamu sebesar Rp 5 juta, maka kemampuan bayar kamu sebesar Rp 1,5 juta untuk tagihan paylater maupun cicilan.

3. Tidak Menghitung Utang Sebelum Ambil Cicilan Baru

Jika ingin mengambil cicilan baru, kamu harus menghitung jumlah utang sebelumnya. Misalnya, kamu sudah membeli microwave di Bukalapak menggunakan metode Bukalapak Paylater. Akan tetapi, kamu harus mengganti smartphone karena sudah tidak bisa update software terbaru.
Nah, kamu harus menghitung jumlah utang. Misalnya, kemampuan bayar kamu sebesar Rp 1,5 juta dengan tagihan membeli microwave sejumlah Rp 350 ribu. Artinya, tagihan paylater untuk smartphone kamu tidak boleh melebihi Rp 1,1 juta setiap bulannya. Langkah ini untuk memastikan arus keuangan tetap lancar.

4. Menganggap Remeh Jatuh Tempo Pembayaran Kredit

Ingat bahwa membayar angsuran kredit setelah jatuh tempo akan dikenakan denda yang tentu saja akan menambah beban tagihan kamu. Meskipun kamu bersedia membayar denda, pembayaran angsuran yang telat tetap akan menurunkan history dan skor kredit kamu, lho!

5. Mencoba Menaikkan dan Mencairkan Limit Melalui Pihak Ketiga

Kini, ada banyak tawaran jasa pencairan limit yang muncul di media sosial dengan berkedok sebagai customer service perusahaan paylater, iming-iming aman, hingga testimoni palsu.
Jangan sampai kamu tergoda. Sebab, kamu bisa masuk ke dalam modus penipuan yang membahayakan keamanan atau akses akun paylater-mu.
Kamu sebaiknya memakai cara resmi yang disediakan pihak paylater. Misalnya, Kredivo yang memungkinkan pengguna langsung mengajukan kenaikan limit. Kredivo juga menyediakan fitur Pinjaman Tunai untuk mencairkan limit paylater menjadi pinjaman secara langsung di aplikasinya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio