Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ini Waktu yang Tepat Bawa Orang yang Mengalami Cedera Kepala ke RS
16 Oktober 2022 16:42 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Benturan atau trauma yang terjadi pada organ kepala manusia berdampak pada terganggunya hingga berubahnya fungsi struktur di kepala.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu harus diwaspadai bersama, mengingat pentingnya organ kepala, khususnya bagi anak muda yang bermobilitas cukup tinggi.
Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Siloam Hospital Asri, Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS., mengatakan, benturan pada kepala secara medis dikelompokkan dengan kategori ringan, sedang serta kategori berat.
Dari kategori ini, umumnya cedera kepala terjadi akibat aktivitas tumbuh kembang balita, kecelakaan kerja/kecelakaan lalu lintas pada usia produktif (anak muda), dan kondisi kesehatan yang semakin menurun di kalangan lansia.
"Tidak semua benturan yang terjadi pada organ kepala berujung pada cedera kepala serius. Namun harus diwaspadai dan segera dibawa ke rumah sakit jika pasca-benturan timbul sejumlah gejala kronis," kata dr. Ronny dalam bincang sehat Siloam Hospitals Asri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/10/2022).
ADVERTISEMENT
Kondisi saat Penderita Cedera Kepala Harus Segera Dibawa ke RS
Dia mengingatkan, pascatrauma kepala urgensi pertolongan dengan membawa ke rumah sakit harus dilakukan apabila ditemui sejumlah hal sebagai berikut kepada penderita, yaitu saat penderita tidak sadarkan diri lebih dari lima menit.
Lalu, penderita mengalami amnesia, muntah atau kejang-kejang, dan adanya gangguan komunikasi atau tidak sadarkan diri.
"Apabila gejala-gejala ini tidak terjadi usai benturan di kepala, satu hal penting saat memberikan pertolongan adalah menenangkan si penderita dan lakukan komunikasi. Tetap waspada, mungkin saja terjadi penurunan fungsi otak pascatrauma," jelas dr. Ronny.
Penanganan Cedera Kepala pada Bayi
Selain kepada anak muda dan usia produktif, dr Ronny juga mengingatkan orang tua, khususnya pasangan muda yang baru memiliki bayi, untuk mewaspadai cedera kepala pada buah hati.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, hambatan berkomunikasi kerap terjadi usai terjadinya benturan kepala bayi atau usia balita. Urgensi penanganan dapat dilakukan apabila bayi-balita mengalami pingsan atau terlihat diam, membisu dengan tatapan mata yang kosong.
"Jika melihat keadaan ini terjadi pada sang bayi, orang tua harus segera membawanya ke rumah sakit. Penanganan di Instalasi Gawat Darurat secara modern dilakukan melalui CT-Scan (hasil cepat) yang menjadi tindakan penting untuk menentukan arah tindakan selanjutnya," tutur dr. Ronny.
Beberapa kondisi yang dapat terjadi usai benturan kepala serius, misalnya adanya perdarahan pada bagian luar kepala, bisa disertai retakan/kerusakan tulang kepala, perdarahan di bagian luar dan/atau dalam selaput otak, bahkan memar otak atau perdarahan di dalam jaringan otak, dan beberapa kondisi lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dengan kondisi-kondisi tersebut (apabila terdiagnosis), maka perawatan berkelanjutan di rumah sakit guna melakukan observasi dan bila dilakukan tindakan operasi itu sifatnya sangat penting," ungkapnya.
Penanganan medis pada bayi usai terjadinya trauma kepala kondisi berat, dilakukan melalui sejumlah tahapan, yaitu menstabilkan keadaan bayi, pemeriksaan laboratorium seperti cek darah dan CT scan kepala. Pada tahapan ini, kata dr. Ronny, jika terjadi pendarahan di dalam kepala yang mendesak otak, maka operasi segera dilakukan.
Jika terjadi pendarahan kecil, kemungkinan akan terus diobservasi guna mengantisipasi adanya penambahan volume pendarahan. Pendarahan otak usai terjadinya benturan kepala dapat memicu kondisi yang serius, bahkan kematian.
"Pasca-tindakan operasi sangat mungkin dibutuhkan perawatan yang intensif dengan jenjang waktu yang cukup lama, tergantung kondisi pasien," pungkas dr. Ronny.
ADVERTISEMENT