Inovasi Sprite Atasi Sampah Plastik Lewat Project #LihatDenganJernih

31 Maret 2021 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sprite beralih menggunakan botol PET jernih sebagai kemasannya. Dok. Sprite.
zoom-in-whitePerbesar
Sprite beralih menggunakan botol PET jernih sebagai kemasannya. Dok. Sprite.
Tahukah Anda soal bahan plastik bernilai ekonomi tinggi? Ya, bahan plastik tersebut adalah Polyethylene Terephthalate (PET). Botol PET jernih menjadi aset bagi pegiat daur ulang. Penelitian yang dilakukan oleh GA Circular menunjukkan bahwa botol PET jernih berhasil meningkatkan nilai plastik di pasar after-use.
PT Coca-Cola Indonesia, lewat salah satu produknya Sprite, hadir dengan terobosan baru untuk mengatasi permasalahan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Sebagai produk minuman dalam kemasan, Sprite yang dikenal dengan botol hijau ikoniknya, beralih menggunakan botol PET jernih yang lebih mudah didaur ulang dan bersifat fleksibel.
“Sejak awal Februari 2021, Sprite sudah mengeluarkan dan mendistribusikan botol PET jernih ke pasaran. Hal ini ditujukan untuk membuat inovasi kemasan dapat berkontribusi kepada lingkungan,” ucap Sales Brand Manager PT Coca-Cola Indonesia, Fitriana Adhisti, pada talk show di LIVE Youtube kumparan (17/3).
Talk show "Terobosan Sprite untuk Lingkungan yang Lebih Baik" sebagai salah satu bagian dari Project #LihatDenganJernih (17/3). Dok. kumparan.
Lantas, apa dampak signifikan perubahan warna botol hijau menjadi botol PET jernih? Managing Director Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano, mengapresiasi inovasi Sprite dalam perubahan desain kemasannya ini. Pegiat daur ulang yang akrab dipanggil Sano ini memaparkan bahwa perubahan dari warna botol hijau ke jernih atau bening juga membuka peluang daur ulang yang luas dan opsional.
“Sebenarnya dengan mengubahnya menjadi bening, membuat proses daur ulangnya lebih fleksibel. Harganya (jualnya) pun lebih mahal, jadi rekan-rekan pelaku sektor informal daur ulang pasti lebih semangat,” tambahnya Sano menanggapi Fitriana.
Dalam talk show ini, hadir pula Reza Hasfinanda, pencetus start-up yang memanfaatkan teknologi untuk daur ulang, PlusTik. Reza menyampaikan bahwa pilihan Sprite untuk tidak lagi menggunakan botol berwarna hijau bisa mempercepat proses daur ulang.
Dari pengalamannya, botol dengan warna yang berbeda perlu dipisahkan dan diproses dalam waktu yang berbeda. Sebaliknya, dengan mengubah kemasan Sprite menjadi PET jernih, dapat menghemat tenaga, waktu, dan uang yang dikeluarkan.
PlusTik juga percaya, proses daur ulang yang lebih cepat akan membuat pergerakan ekonomi semakin meningkat. “Praktik daur ulang plastik dapat membangun ekonomi sirkular yang berkepanjangan bagi masyarakat,” kata Reza.
Pemuataran video perkenalan PlusTik pada talk show (17/3). Dok. kumparan.
Melibatkan Waste4Change dan PlusTik, Sprite ingin bersama-sama mewujudkan komitmen globalnya untuk menciptakan dunia tanpa sampah atau World Without Waste, dengan mengajak masyarakat mengumpulkan kemasan botol bekas pakai mereka melalui Waste4Change. Dari sana, botol yang berhasil dikumpulkan akan didaur ulang bersama dengan kemasan bekas pakai lainnya menjadi bingkai kacamata oleh PlusTik. Bingkai kacamata akan didonasikan kepada mereka yang membutuhkan melalui Yayasan Sejuta Kacamata untuk Indonesia.
Project #LihatDenganJernih oleh Sprite akan berakhir pada 1 Mei 2021 dan terbuka bagi peserta dari berbagai kota di Indonesia, khususnya Jakarta dan Surabaya. Kamu bisa ikut berkontribusi dengan mengikuti langkah di bawah ini!
Itu dia keseruan talk show “Terobosan Sprite untuk Lingkungan yang Lebih Baik” yang dapat kamu tonton ulang di channel YouTube kumparan. Sprite berharap Project #LihatDenganJernih ini dapat diikuti oleh masyarakat Indonesia, serta menginspirasi dan memberikan contoh aksi nyata mengatasi permasalahan plastik pasca konsumsi.
Sekarang, ayo bawa perubahan dengan ikut dalam Project #LihatDenganJernih bersama Sprite!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sprite.