Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Film animasi Jujutsu Kaisen 0 semakin berjaya. Film yang diadaptasi dari serial manga karya Gege Akutami ini menduduki posisi kedua di Box Office Amerika setelah The Batman.
ADVERTISEMENT
Dilansir Variety, film animasi besutan sutradara Sunghoo Park itu berhasil meraup pendapatan sebesar USD 8,7 juta atau sekitar Rp 124 miliar di pekan perdananya sejak dirilis pada 18 Maret 2022. Film yang diputar di 2.340 lokasi ini diproyeksikan mencapai USD 19 juta atau sekitar Rp 272 miliar selama masa akhir pekan.
Popularitas Jujutsu Kaisen 0 ini tak diragukan lagi. Film garapan studio MAPPA itu juga sebelumnya laris-manis di negara asalnya, Jepang. Jujutsu Kaisen 0 menghasilkan 2,6 miliar yen (sekitar USD 23,5 juta) atau sekitar Rp 336 miliar dalam tiga hari pertama.
Sejak debutnya di Jepang pada 24 Desember 2021, Jujutsu Kaisen 0 telah menghasilkan 11,09 miliar yen atau sekitar Rp 1,3 triliun. Total ini menjadikan tersebut sebagai film Jepang terlaris ke-10.
ADVERTISEMENT
Untuk di Indonesia sendiri, Jujutsu Kaisen 0 sudah tayang sejak 16 Maret 2022. Mengutip laman sosial media Instagram Jujutsu Kaisen Indonesia, di hari ke empat, jumlah penonton anime tersebut sudah mencapai 425 ribu orang.
Jujutsu Kaisen 0 merupakan prekuel dari manga Jujutsu Kaisen
Film Jujutsu Kaisen 0 merupakan adaptasi langsung dari serial manga karya Gege Akutami yang awalnya berjudul Tokyo Metropolitan Curse Technical School, diserialkan di majalah Jump GIGA Shueisha dari April hingga Juli 2017. Setelah Akutami meluncurkan Jujutsu Kaisen pada tahun 2018, seri ini secara surut diberi judul Jujutsu Kaisen 0.
Serial ini menceritakan Yuta Okkotsu, siswa sekolah menengah yang menderita masalah serius. Yuta ditempeli roh kutukan perwujudan teman masa kecilnya, Rika, yang meninggal karena kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Karena kutukan yang diterima Yuta bukan kutukan biasa, ia pun mendapatkan perhatian Satoru Gojo, seorang guru di SMA Jujutsu, sebuah sekolah tempat para pengusir iblis belajar cara memerangi kutukan.