Kemenpora dan BKKBN Beri Literasi Ketahanan Keluarga ke Mahasiswa Unud

21 September 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemenpora dan BKKBN menggelar kegiatan Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus di Unud, Bali, Kamis (19/9). Foto: Kemenpora
zoom-in-whitePerbesar
Kemenpora dan BKKBN menggelar kegiatan Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus di Unud, Bali, Kamis (19/9). Foto: Kemenpora
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Raden Isnanta menyoroti pentingnya peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) pada domain partisipasi dan kepemimpinan serta domain kesehatan untuk mempersiapkan daya saing pemuda menuju Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
"Kemenpora RI berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengelar kegiatan Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus. Tujuannya meningkatkan ketahanan keluarga yang merupakan bagian dari kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga." Jelas Isnanta saat membuka acara di Gedung BH, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Kamis (19/9).
Dijelaskan Isnanta, IPP nasional di 2024 meningkat menjadi 56,33%. Angka ini memang naik dari tahun sebelumnya, yakni pada 2022 yakni 55,33%. Namun dibutuhkan kenaikan yang signifikan.
"Kita membutuhkan kenaikan yang tajam dari IPP untuk menghasilkan pemuda yang memiliki daya saing tinggi menuju Indonesia emas 2045." kata dia.
Isnanta menambahkan upaya pemerintah untuk meningkatkan IPP memang terus dilakukan dengan langkah memperluas kolaborasi lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan kepemudaan.
ADVERTISEMENT
Pada domain pendidikan saat ini menempati peringkat tinggi IPP nasional, terus ditingkatkan minimal jika para pemuda mau melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.
Sementara peningkatan domain kesehatan, seperti peningkatan pemahaman pemuda untuk menjaga kebugaran dan menjalankan perilaku hidup sehat, serta mempersiapkan kesehatan reproduksi dan literasi jelang memasuki masa pernikahan.
"Dan menjadi perhatian Kemenpora dan BKKBN adalah menekan pernikahan di bawah umur. Pemuda harus disiapkan dan dibekali literasi terkait itu," ungkapnya di hadapan 300 mahasiswa dari berbagai fakultas Universitas Udayana.
Kemenpora dan BKKBN menggelar kegiatan Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus di Unud, Bali, Kamis (19/9). Foto: Kemenpora
Menurut Isnanta dampak negatif dari pernikahan usia dini menyebabkan ketidaksiapannya fisik, biologis, dan psikologis. Juga akan berdampak terhadap kelangsungan usia pernikahan.
Sementara itu dalam laporannya, Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto menjelaskan program kolaborasi Kemenpora dengan BKKBN ini secara rutin dilaksanakan selama 4 bulan terakhir dan menyasar kepada mahasiswa yang juga masuk dalam usia pemuda.
ADVERTISEMENT
Seri Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus ini dimulai dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jawa Tengah, kemudian berpindah ke Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh, berlanjut ke wilayah timur Indonesia yaitu Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Maluku Utara.
Selanjutnya bergeser ke wilayah tengah Indonesia yaitu di Universitas Tadulako (Untad) Palu Sulawesi Tengah, dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Kalimantan Selatan, Universitas Udayana Bali.
Andi menjelaskan program ini bertujuan meningkatkan ketahanan keluarga yang merupakan bagian dari kepemimpinan pemuda dalam rumah tangga.
"Dalam rumah tangga kepemimpinan tumbuh dari interaksi dan komunikasi di antara anggota keluarga membahas permasalahan dan mencari solusinya hingga pernikahan langgeng sampai batas usia." ungkap Andi.
Keprihatinan Kemenpora dengan BKKBN terkait banyaknya pernikahan berakhir di tengah jalan mendorong program ini dengan menyasar kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin untuk dibekali berbagai literasi kesiapan memasuki pernikahan.
ADVERTISEMENT
"Kepemimpinan muda dalam rumah tangga melibatkan banyak skill yakni perencanaan, komunikasi, psikologi, mental sampai kemampuan berjejaring untuk meningkatkan kualitas keluarga." imbuhnya.
Hadir pada acara ini, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Informasi Universitas Udayana I Putu Gede Adiatmika, dan perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali.
Narasumber yang mengisi pelatihan yakni, Edi Setiawan selaku Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, Perencanaan Keuangan dan Owner & Direktur Tatadana Consulting Tejasari CFP, Kepala UPTD PPA Luh Hety Veronika dan Ketua Umum Gendre Indonesia I Putu Arya Aditia Utama.