Kenali 7 Fobia yang Sering Dialami Remaja

7 Februari 2022 16:46 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita takut traveling (hodophobia) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita takut traveling (hodophobia) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah kamu pernah merasa takut akan sesuatu misalnya takut terhadap ketinggian atau bahkan takut darah? Jika iya, bisa jadi saat ini kamu mengalami fobia. Fobia merupakan ketakutan berlebihan terhadap suatu objek atau situasi tertentu.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan pengidap fobia tahu bahwa ketakutannya tidak beralasan, tapi dia tidak bisa mengendalikannya dan lebih memilih menghindari objek atau situasi yang ditakuti. Kondisi itulah yang membedakan antara fobia dengan ketakutan biasa.
Fobia bisa dialami oleh siapa pun, baik anak-anak maupun remaja. Jika tidak segera diobati hal ini akan berdampak serius pada kehidupan mereka. Nah, melansir dari paradigmtreatment berikut 7 fobia paling umum dialami oleh para remaja.

Agorafobia

Ilustrasi anak mengalami agorafobia. Foto: Shutterstock
Agorafobia atau ketakutan keramaian. Ini merupakan gangguan kecemasan yang sering terjadi setelah satu atau beberapa serangan panik. Tempat umum yang ramai adalah tempat yang biasanya dihindari oleh penderita agorafobia. Seorang remaja dengan fobia ini mungkin memiliki tempat-tempat tertentu yang tidak ingin mereka kunjungi. Bahkan, seorang remaja dengan bentuk agorafobia yang parah mungkin menolak untuk meninggalkan rumah sama sekali.
ADVERTISEMENT
Jika anak remaja mengalami serangan kecemasan saat berada di tempat tertentu, mereka mungkin secara tidak sadar mengaitkan tempat itu dengan serangan itu dan menghindarinya. Mereka mungkin juga menghindari tempat-tempat yang mirip dengan tempat aslinya.
Misalnya, remaja yang mengalami serangan panik saat berada di kereta bawah tanah, dia mungkin menghindari semua transportasi umum, termasuk bus sekolah. Jika mereka sedang dalam perjalanan ke festival, mereka mungkin mulai menghindari festival, pekan raya, dan taman hiburan. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan anak remaja tidak ingin pergi ke suatu tempat bersama keluarga atau teman.

Klaustrofobia

Ilustrasi anak takut. Foto: Shutter Stock
Ini adalah kondisi seseorang yang memiliki rasa takut berlebih terhadap tempat tertutup atau sempit. Jika kamu mengalami gugup atau panik saat berada di ruangan yang sempit seperti lift, bisa jadi kamu mengidap fobia ini.
ADVERTISEMENT

Nomofobia

Ilustrasi ponsel yang dicharge Foto: Shutter Stock
Nomophobia adalah salah satu jenis fobia yang baru-baru ini sering dialami oleh para remaja. Mereka biasanya ketakutan tanpa ponsel. Di zaman yang serba digital ini sangat umum untuk merasa tidak nyaman ketika meninggalkan rumah tanpa ponsel atau bahkan ketika baterai ponselmu hampir mati dan kamu tidak memiliki cara untuk mengisi daya ponsel.
Bagi kebanyakan orang, ketidaknyamanan ini ringan dan berkurang seiring berjalannya waktu. Namun, bagi mereka yang menderita nomofobia, gejala panik mungkin mulai muncul. Sementara banyak remaja tampaknya kecanduan perangkat mereka dan mungkin marah jika mereka tidak dapat menggunakan ponsel karena suatu alasan.

Fobia Sosial

Ilustrasi perempuan sedih Foto: Shutterstock
Fobia sosial atau yang dikenal dengan gangguan kecemasan sosial merupakan salah satu gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan cemas dan takut secara berlebihan saat berinteraksi dengan orang lain. Banyak remaja menderita kecemasan sosial ini.
ADVERTISEMENT
Ketika kondisinya berlanjut, itu bisa menjadi fobia sosial sejati. Ini mirip dengan agorafobia dalam arti bahwa remaja yang menderita mungkin mulai menolak untuk pergi keluar dengan teman-teman atau pergi ke acara-acara publik. Kecemasan sosial terdiri dari perasaan negatif ketika bersama orang lain.
Banyak orang memiliki kecemasan ringan ketika harus berdiri di depan orang banyak untuk berpidato, misalnya. Kamu mungkin mengalami detak jantung yang lebih cepat atau telapak tangan yang berkeringat. Namun, bagi seseorang dengan fobia sosial, gejalanya bisa berubah menjadi serangan panik yang parah. Jika ini terjadi di depan orang lain, pengidap fobia sosial tersebut mungkin menolak untuk berada dalam situasi itu lagi.
Fobia mereka dapat berdampak negatif tidak hanya pada kehidupan sosial mereka tetapi juga kesuksesan mereka di sekolah dan kemampuan mereka untuk mempertahankan pekerjaan paruh waktu.
ADVERTISEMENT

Cynophobia

Ilustrasi anak takut. Foto: Shutter Stock
Ini merupakan jenis fobia terhadap anjing. Seorang remaja yang pernah digigit anjing mungkin akan mengalami ketakutan ini. Fobia ini umumnya ditandai dengan rasa panik, cemas, atau takut, yang berlebihan saat berada di sekitar anjing atau bahkan hanya dengan memikirkan hewan ini. Biasanya fobia ini ditandai dengan rasa panik, cemas, atau takut, yang berlebihan saat berada di sekitar anjing atau bahkan hanya dengan memikirkan hewan ini.

Arachnophobia

Ilustrasi Perempuan Menangis Foto: Shutter Stock
Ini merupakan jenis fobia terhadap laba-laba. Biasanya, penderita arachnophobia takut dengan laba-laba karena bentuknya dan cara berjalannya. Para remaja yang takut laba-laba mungkin akan bergidik atau menoleh ke arah yang berlawanan saat melihat laba-laba besar atau ular yang merayap. Seorang remaja yang sangat takut pada makhluk lain mungkin tidak ingin keluar sama sekali atau mungkin mengalami serangan panik ketika mereka melihat binatang secara tidak terduga.
ADVERTISEMENT

Aerofobia

Ilustrasi Ekspresi Takut Saat di Penerbangan Foto: Shutter Stock
Ini adalah salah satu jenis ketakutan yang sering dialami oleh banyak orang. Aerofobia adalah perasaan ketakutan berlebihan saat berada di udara ataupun takut terbang, seperti ketika menaiki pesawat.
Biasanya remaja yang mengidap fobia ini akan mengalami ketakutan untuk naik berbagai jenis transportasi udara, seperti helikopter, pesawat terbang, balon udara, atau transportasi udara lainnya.