Ketika Pelajar Deklarasikan Dukungan untuk Nurhadi ‘Dildo’

5 Januari 2019 17:45 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar dukung Nurhadi 'Dildo'. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar dukung Nurhadi 'Dildo'. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Calon presiden (capres) fiktif, Nurhadi-Aldo (Dildo) yang viral di media sosial tengah menjadi perbincangan masyarakat seantero Indonesia. Namun, perbincangan Nurhadi enggak cuma ramai di kalangan orang dewasa yang doyan politik saja.
ADVERTISEMENT
Faktanya, sekelompok pelajar dari kota Kudus, tempat Nurhadi tinggal, pun turut menggalang dukungan untuk capres nomor urut 10 yang enggak terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu. Mereka menyempatkan diri untuk bertandang ke kediaman Nurhadi.
“Kami dari koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik, SmackQueen YaQueen (tagline kampanye Nurhadi: Semakin yakin),” kata enam pelajar yang diketahui berasal dari SMA Negeri 1 Kudus dalam sebuah video deklarasi dukungan di media sosial.
Para pelajar yang didalangi oleh seorang siswa kelas XI bernama Fahrel Gibran Al Ghany itu mengaku iseng saat pertama kali punya keinginan bertemu Nurhadi. Sebab, mereka penasaran ketika melihat meme Nurhadi bertebaran di media sosial.
Nurhadi Aldo. (Foto: Instagram/@nurhadi_aldo)
zoom-in-whitePerbesar
Nurhadi Aldo. (Foto: Instagram/@nurhadi_aldo)
“Iseng aja pengin ketemu orangnya, penasaran. Memenya itu, gimana ya, sekarang kan kondisinya banyak politik kotor, hoaks. Nah, Nurhadi-Aldo (Dildo) itu fanpage-nya kayak jadi penengah humornya. Saya sendiri suka banget. Pokoknya mendamaikan, ngademke (mendinginkan suasana),” kata Fahrel (17) dengan logat bahasa Jawa saat dikonfirmasi kumparan.
ADVERTISEMENT
Bagi Fahrel, kegiatannya bertandang ke rumah Nurhadi juga ajang seru-seruan bersama temannya. Lagipula jaraknya enggak terlalu jauh, hanya sekitar 10-15 menit saja menggunakan sepeda motor dari sekolahnya. Bersama teman-temannya, Fahrel ke rumah Nurhadi pada Jumat (5/1).
“Kami datang, kan. Pertama rada malu-malu gitu. Bapaknya juga enggak kenal ke kita, toh. Kita (ucap salam) assalamualaikum, minta izin, minta foto. Ya ngobrol-ngobrol kecil juga. Lalu Pak Nurhadi cerita,” kata Fahrel.
Para pelajar ini bercerita banyak dengan sosok yang di desanya dikenal sebagai tukang pijat itu. Mereka mendapat semacam wejangan setelah pulang dari kediaman Nurhadi di Dukuh Jetis, Desa Golantepus, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah.
“Pokoknya kalau buat pelajar, kata Pak Nurhadi, yang penting kita harus belajar jadi pintar. Belajar itu penting. Soalnya generasi penerus itu ya, pelajar-pelajar ini semua. Kalau enggak pintar, terus ngapain sekolah lama-lama,” tutur Fahrel.
ADVERTISEMENT
Pelajar dari SMA N 1 Kudus lainnya bernama Louis Jonathan (17) juga ikut ke kediaman Nurhadi dan mendeklarasikan dukungan kepadanya. Enggak cuma deklrasi semata, tapi ternyata ada pesan di balik dukungannya terhadap capres fiktif Nurhadi ‘Dildo’.
“(Pesannya) kalau sebagai pemuda itu harus cermat-cermatnya mengonsumsi berita tentang politik, enggak cuma kita baca lalu telan secara mentah-mentah. Kita harus tahu dari sumber-sumber yang lain, jangan terpengaruh dari sumber itu saja,” ujarnya.
Para pelajar ini mengaku muak dengan kampanye dan politik kotor yang dilakukan oknum politisi menjelang pilpres. Mereka jengah melihat hoaks dan ujaran kebencian tentang politik memenuhi beranda medsos yang membuat orang-orang saling menghujat satu sama lain.
“Saya enggak terlalu mendukung kubu satu atau kubu (capres-cawapres) lainnya, harapannya yang penting pemimpinnya itu membawa dampak yang bagus untuk Indonesia," kata Louis.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya apakah para pelajar yang sudah punya hak pilih ini akan memilih Nurhadi ‘Dildo’ pada Pilpres April 2019 mendatang, Fahrel menjawab, “Kalau ada pilihannya (calon Nurhadi sebagai capres) ya enggak milih dia juga sih. Kan, cuma guyonan aja," ujarnya.