Kisah Asgafahrizki Aulia Fatoni, Hafiz Al-Quran Diterima di 5 Kampus Favorit

21 Agustus 2023 9:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hafiz Al-Quran, Asgafahrizki Aulia Fatoni Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Hafiz Al-Quran, Asgafahrizki Aulia Fatoni Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perguruan tinggi negeri menggunakan berbagai metode untuk merekrut mahasiswa baru pada 2023. Di antaranya melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan seleksi mandiri.
ADVERTISEMENT
Di balik hiruk pikuk ujian masuk perguruan tinggi, ada kisah inspiratif dari calon mahasiswa bernama Asgafahrizki Aulia Fatoni yang diterima di 5 perguruan tinggi negeri melalui berbagai jalur masuk.
Asgafahrizki Aulia Fatoni yang biasa dipanggil Are adalah seorang hafiz Al-Quran 30 juz alumni Pondok Pesantren Hafidz Internasional Daarul Qur'an Cipondoh Tangerang, asuhan Ustaz Yusuf Mansur. Are mengikuti Wisuda Tahfidz Nasional (WTN) 30 juz pada 2 tahun lalu saat masih di kelas 1 SMA.
Kakak Are, Alafascadieno Akbar Fatoni atau biasa dipanggil Adien, juga merupakan hafiz 30 juz, alumni Pondok Pesantren Tahfidz Internasional Darul Qur'an Cipondoh Tangerang.
Ilustrasi sekolah perguruan tinggi. Foto: Shutter Stock
Tahun lalu, Adien diterima seleksi di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Adien juga diterima tanpa tes di Arsitektur Lanscap Institutut Tekhnologi Sumatera (ITERA), perguruan tinggi di Lampung.
ADVERTISEMENT
Sementara, Are diterima di 5 perguruan tinggi negeri dengan 4 di antaranya adalah Fakultas Kedokteran. Hal ini disampaikan Are Saat dijumpai di salah satu di kampus Sabtu (19/7/2023).
Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidatullah Jakarta, dan Teknik Industri Universitaa Brawijaya (UB) Malang.
Lulusan SMAN 48 Jakarta ini membeberkan beberapa usaha persiapan yang dilakukannya. Seperti, belajar rutin di sekolah dan rumah. Selain itu, Are ikut bimbel secara intensif sejak awal kelas 12. Satu bulan terakhir, ia ikut bimbel setiap hari dari pagi sampai sore. Are juga hobi membaca buku, sehingga menambah wawasan.
ADVERTISEMENT
"Selain buku-buku terkait buku pelajaran, aku juga baca buku yang lain, minimal 1 buku 1 minggu," ungkap Are.
Ilustrasi Al-quran. Foto: Ratih Ra/Shutterstock
Aktivitas lain yang dilakukan Are antara lain olahraga basket dan bela diri, juga rutin mengulang hafalan Al-Quran atau moroja’ah.
Alhamdulillah aku diberikan nikmat yang luar biasa oleh Allah SWT. Kakak dan adekku, kedua orang tuaku terus-menerus memberikan support, motivasi, nasihat, mengarahkan dan membimbing tidak kenal lelah," ungkap Are.
"Yang sangat penting doa restu orang tua. Alhamdulillah, orang tuaku melakukan itu semua. Aku tau betul bagaimana doa orang tua siang dan malam, terus menerus," tambahnya.
Kisah inspiratif ini menjadi bukti wasilah penghafal Al-Quran. "Al-Quran punya mukjizat luar biasa. Membacanya saja dapat pahala. Apalagi memahaminya, mengkaji, menghafal dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aku juga yakin, ini semua karena Allah yang menentukan," pungkas Are.
ADVERTISEMENT