Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tahun 1987 adalah tahun yang menakjubkan bagi dunia hiburan dan budaya. Sebab, di tahun ini banyak sekali hal-hal menakjubkan terjadi, seperti Aretha Franklin menjadi wanita pertama yang pernah dilantik menjadi Rock n' Roll Hall of Fame, The Simpsons yang mulai tayangan perdana, Michael Jackson merilis album yang dinamai 'Bad', hinga Nike merilis sneaker perdana seri Air Max, yaitu Air Max 1.
ADVERTISEMENT
Diluncurkannya Air Max 1 menjadi tonggak bersejarah bagi Nike, sebab Air Max 1 punya desain yang inovatif dan mampu mendominasi sneaker dari merek-merek lain. Saking bersejarahnya, Nike menetapkan tanggal 26 Maret sebagai Nike Air Max Day, di mana tanggal itu berasal dari tanggal peluncuran Nike Air Max 1 pada tahun 1987.
Yap, kisah kesukesan dari Nike Air Max 1 memang tidak lepas dari sang desainer, yaitu Tinker Hatfield. Pada tahun 1981, Nike mempekerjakan Hatfield sebagai artistek untuk merancang bagunan di kampus Oregon. Tidak sampai empat tahun, tepatnya pada tahun 1985, Hatfield mulai merancang sneaker Nike berdasarkan permintaan. Yang menjadi ciri khas sneaker karya Hatfiled, ia sering menerapkan latar belakang desain arsitekturnya ke dalam sebuah desain sneaker.

Tahun 80-an menjadi tahun yang baik bagi Nike, sebab, mereka memperoleh 50% pangsa pasar sepatu atletik AS dan menjadi salah satu perusahaan yang memperoleh keuntungan lebih dari milyaran rupiah per tahun. Namun, dipertengahan dekade itu, Nike juga menghadapi persaingan yang begitu ketat dari kompetitornya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun itu, warna-warna cerah dan motif-motif yang berani mulai menghiasi industri sneaker. Bagi Nike, ini adalah sebuah tantangan untuk bisa merengkuh pasar sebanyak mungkin. Meski pada saat itu, Nike Cortez, Waffle Racer, dan Tailwind cukup populer, namun model-model Nike itu belum cukup untuk menggambarkan sneaker yang paling inovatif. Oleh sebab itulah, Hatfield ditugaskan Nike untuk mengambil 'tantangan' itu.


Teknologi bantalan udara milik Nike sebenarnya bukan hal yang baru, teknologi itu awalnya mulai dikembangkan oleh mantan insinyur NASA, Frank Rudy, ke dalam sebuah sneaker Nike Air Tailwind pada tahun 1978. Pada sneaker ini, teknologi udara menggantikan sol EVA dengan kantong urethane berisi gas.
Lantas, dari mana Hatfield mendapatkan ide mengenai teknologi bantalan udara yang ada di Nike Air Max? Yap, ide itu didapat dari sebuah bangunan kontroversial yang ada di Paris. Menurut Hatfield, bangunan tersebut merusak pemandangan matanya.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu kalau saat itu aku sedang berfikir, dan sekarang aku mendesain sneaker ini berdasarkan bangunan tersebut," kata Hatfield dalam sebuah video dokumenter berjudul 'Respect the Architects' dan dikutip dari Highsnobiety.

Yap, bangunan yang dimaksud Hatfield adalah Centre Georges Pompidou. Bangunan yang dibangun pada kurun waktu 1971-1977 itu memiliki desain bangunan yang cukup unik, di mana semua elemen fungsional dan strukturalnya ditata secara tidak teratur dan 'transparan' agar semua orang bisa melihatnya.
Hatfield percaya bahwa seandainya dia tidak melihat bangunan itu, mungkin dia tidak akan membuat teknologi bantalan udara di dalam Air Max.
"Saya bilang ke Nike untuk menghilangkan bagian midsole-nya dan menggantinya dengan sesuatu yang bisa terlihat," tambahnya.

Sebenarnya, Nike sendiri pernah mencoba membuat teknologi bantalan udara itu dalam berbagai ukuran, namun Nike takut kalau teknologi itu rentan robek dan tidak bisa diterima publik. Akhirnya, berkat kegigihan Hatfield, dia mampu membuat teknologi itu menjadi 'bersejarah'.
ADVERTISEMENT
Sneaker Nike pertama yang menggunakan bantalan udara, Nike Air Max 1, resmi dirilis pada 26 Maret 1987. Sneaker itu juga menjadi bagian dari Air Pack yang menampilkan Air Trainer 1, Air Sock, Air Revolution dan Air Safari.
Sejak saat itu, Air Max terus mengalami perkembangan. Bahkan, selama kurun waktu 30 tahun, Air Max telah menghasilkan beberapa sneaker, seperti Air Max 90, Air Max 180, Air Max 95, Air Max 97, Air Max Plus, Air Max 360, dan Air Max 2015.