Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Pendiri brand sneakers Vans , Paul Van Doren, meninggal dunia di usia 90 tahun, beberapa hari setelah meluncurkan buku Authentic: A Memoir by the Founder of Vans.
ADVERTISEMENT
“Dengan berat hati Vans mengumumkan meninggalnya salah satu pendiri kami, Paul Van Doren. Paul bukan hanya seorang pengusaha, dia adalah seorang inovator. Kami mengirimkan cinta dan kekuatan kami kepada keluarga Van Doren dan anggota Keluarga Vans yang tak terhitung jumlahnya yang telah menghidupkan warisan Paul," demikian cuitan Vans di Twitter.
Kisah Hidup Paul Van Doren
Dilansir LA Times, Paul lahir pada 12 Juni 1930 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Dia merupakan anak laki-laki dari pasangan Rena dan Johnson Van Doren. Ayahnya penemu dan ibunya penjahit.
Van Doren putus sekolah pada usia 14 tahun, ketika duduk di kelas 2 SMP. Ibunya lalu mendesak agar dia bekerja di pabrik sepatu .
ADVERTISEMENT
Pada usia 16 tahun, Paul bekerja di pabrik sepatu lokal. Pekerjaan tersebut yang menjadi awalan dari kariernya di industri sneakers .
Di 1966, bersama dengan saudaranya, James Van Doren, dan teman mereka Gordon, Ryan Emmert, serta Serge D'Elia, Paul membuka bisnis sepatu Van Doren Rubber Co.
Saat itu mereka membangun kerajaan sepatu sneakers bermotif kotak-kotak, yang memanfaatkan kekuatan budaya skateboarding.
Mereka menawarkan sepatu dengan harga mulai dari USD 2-USD 5 atau sekitar Rp 28 ribu-Rp 70 ribu, saat pertama buka.
Ketika setengah dari 10 toko awal yang didirikan tidak menghasilkan keuntungan, mereka disarankan oleh akuntan untuk menutupnya.
Namun Paul justru melakukan hal sebaliknya dan membuka lebih banyak toko. Baginya, semakin banyak sepatu yang dibuat, maka semakin turun biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya, dan toko-toko bisa tetap bertahan.
ADVERTISEMENT
Ternyata caranya membuahkan hasil. Vans punya sekitar 70 toko di California pada 1970-an.
Inilah yang membuatnya dikenal bukan hanya sebagai pengusaha, tapi juga inovator.
Popularitas Vans melonjak setelah dirilis film Fast Times at Ridgemont High, yang menampilkan aktor Sean Penn mengenakan sneakers slip-on bermotif papan catur klasik.
VF Corp lalu membeli Vans pada 2004 dalam kesepakatan senilai USD 396 juta. Pendapatan per tahunnya pun meningkat hingga lebih dari USD 2 miliar.
Soal kehidupan pribadinya, Paul memiliki lima anak, yakni Paul Jr., Steve, Cheryl, Taffy, dan Janie. Steve menjadi wakil presiden acara dan promosi, sementara Cheryl menjabat sebagai wakil presiden sumber daya manusia di Vans.
Kedua cucunya, yakni Kristy Van Doren dan Jenny Battiest, juga ikut menjadi bagian dari bisnis keluarga ini. Krysti menjabat sebagai direktur senior pemasaran Vans untuk Amerika Utara, dan Jenny menjadi manajer merchandising untuk Amerika.
ADVERTISEMENT
Laporan: Afifa Inak