Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Pergerakan Anak Muda dalam Kesehatan, Pendidikan, Musik, dan Seni Budaya
23 Agustus 2021 12:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Enggak sedikit pergerakan anak muda yang membawa harapan dan kontribusi positif di masyarakat. Seperti sejumlah kisah inspiratif berikut ini, yang dibagikan dalam acara virtual PechaKucha Night Jakarta Vol. 44 dari Maverick Indonesia, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Clarin Hayes - Kesehatan
Salah satunya datang dari Clarin Hayes, seorang dokter yang juga content creator di media sosial. Dia menceritakan tantangannya dalam memberantas hoaks dan mengedukasi masyarakat mengenai isu medis, terutama yang berhubungan dengan COVID-19.
Clarin, yang tahun lalu bertugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sebagai relawan tenaga kesehatan bilang, tugas dokter saat ini bukan hanya merawat pasien, namun juga mengedukasi.
“Menyampaikan konten edukasi dengan visual dan storytelling yang menarik melalui platform media sosial adalah bentuk baktiku sebagai dokter kepada negara. Ada kebahagiaan tersendiri saat aku berbagi informasi kepada masyarakat dan mereka dapat memahaminya dengan mudah, menerapkannya, dan membagikannya ke orang lain,” ujar Clarin.
Gerald Sebastian - Pendidikan
Ada pula Gerald Sebastian, salah satu pendiri platform edukasi sains Kok Bisa di YouTube. Dia membuat konten ilmu pengetahuan sains dengan visual dan narasi yang unik, sehingga bisa membantu memajukan pendidikan anak Indonesia di tengah tantangan belajar.
ADVERTISEMENT
Gerald mengungkapkan, dirinya sendiri sebenarnya pernah gagal saat masih sekolah dulu. Sampai akhirnya menemukan the joy of learning lewat internet.
“Waktu kecil mimpiku ingin menjadi superhero. Sekarang, mimpiku ingin menjadi superhero yang bisa mencetak superhero-superhero lainnya untuk pendidikan Indonesia," ucapnya.
Shindu Alpito - Musik
Lain halnya dengan Clarin dan Gerald, Shindu Alpito seorang jurnalis, memilih jalur musik sebagai bentuk kontribusi positifnya kepada kemajuan industri seni musik Tanah Air.
Dia berdedikasi untuk mendokumentasikan dan mengarsipkan cerita menarik, serta perjuangan para seniman yang memiliki kiprah dan karya penting dalam industri musik.
Kisah wawancara dengan tokoh-tokoh musik legendaris, baik yang terkenal atau kadang terlupakan, di arsip dalam sebuah platform bernama Shindu’s Scoop.
ADVERTISEMENT
“Dengan peran ini saya ingin menunjukkan bahwa karya jurnalistik berkualitas dalam industri musik punya dampak besar bagi kemajuan industri. Rasa empati dan kemanusiaan dalam penulisan harus didahulukan di atas sekadar konten," tutur Shindu.
Rifan Rahman - Seni Budaya
Enggak ketinggalan, ada pula Rifan Rahman selaku Direktur Utama Swara Gembira. Lewat komunitasnya itu, dia mencoba merevolusi seni budaya Indonesia agar bisa lebih populer dan dinikmati anak muda.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Swara Gembira berupaya melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia melalui 14 pagelaran seni budaya.
“Misi kami adalah menciptakan revolusi budaya Indonesia agar tetap relevan, dan bisa menjadi bagian keseharian serta budaya populer yang diminati anak muda. Bahkan di kala pandemi, kami tetap aktif melestarikan budaya Indonesia melalui konten-konten digital seperti aktivasi Berkain Bersama, Berkain Gembira," pungkas Rifan.
ADVERTISEMENT
Kisah inspiratif pergerakan anak muda ini bisa membawa harapan bahwa di kala pandemi pun, masih banyak kontribusi positif dari mereka untuk membawa kebaikan bagi masyarakat.