Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lebih Tahu Tentang LoA: Pengertian hingga Cara Mendapatkannya
7 Maret 2022 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Untuk para pengejar beasiswa luar negeri, mungkin sudah enggak asing lagi dengan istilah LoA atau Letter of Acceptance.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan tentang LoA ini penting banget, lho. Tapi, sepertinya masih banyak yang awam dengan istilah ini, seperti pengertian, jenis-jenis, hingga cara mendapatkannya.
Terutama untuk kamu yang ingin mendaftar beasiswa melalui program LPDP, wajib banget kenalan dengan syarat-syarat yang diperlukan di LoA ini.
Apa itu LoA?
Dilansir Schoters, LoA menjadi salah satu persyaratan yang harus kamu lampirkan ketika ingin mendaftar beasiswa ke luar negeri. Selain dikenal dengan Letter of Acceptance, LoA juga dikenal dengan istilah Letter of Guarantee.
Singkatnya, LoA ini merupakan sebuah surat yang membuktikan kalau kamu telah diterima menjadi mahasiswa di sebuah universitas. Sebenernya, bukan kampus luar negeri saja yang bisa mengeluarkan LoA, tapi di kampus Indonesia juga bisa kok.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis LoA
Secara umum, LoA ini ada dua jenis, yaitu LoA Conditional dan LoA Unconditional. Apa sih bedanya?
LoA Conditional
Ketika menerima LoA jenis ini, artinya kamu telah diterima di sebuah universitas, tapi masih ada syarat tertentu yang belum terpenuhi. Nantinya, ketika syarat yang diminta sudah terpenuhi, LoA-mu akan berubah menjadi LoA uniconditional.
Beberapa syarat yang belum terpenuhi misalnya adalah skor TOEFL atau IELTS yang belum sesuai dengan syarat yang diminta. Mungkin juga kamu belum menyerahkan tema penelitian, atau kamu belum menyerahkan pernyataan sponsorship.
LoA Unconditional
Nah, untuk LoA jenis ini, artinya kamu sudah diterima di sebuah kampus tanpa harus memenuhi persyaratan apa pun. Di LoA yang kamu terima ini, kamu bisa melihat program studi, durasi belajar, hingga informasi tentang daftar ulang.
ADVERTISEMENT
Cara untuk mendapatkan LoA dari kampus luar negeri
Sebenarnya, enggak semua beasiswa meminta LoA sebagai persyaratan, tapi kalau kamu sudah memiliki surat tersebut, kamu punya kekuatan lebih. Terus, bagaimana ya cara mendapatkannya?
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan LoA, yaitu:
-Mendaftar Langsung
Kamu bisa mendaftar langsung sendiri tanpa bantuan siapa pun ke kampus luar negeri pilihanmu. Cara ini memiliki kelebihan tersendiri yaitu kamu jadi punya banyak pilihan universitas.
Tapi, di cara ini, kamu perlu memperhatikan berbagai hal. Seperti negara tujuan tempat kamu untuk melanjutkan pendidikan. Kemudian, kamu juga harus menentukan bidang studi sesuai dengan minat dan bidang yang kamu miliki agar ilmu yang nantinya kamu dapatkan akan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Yang terakhir adalah kamu harus memperhatikan syarat-syarat yang diminta kampus dengan detail. Kamu bisa mencari tahu informasinya melalui website resmi kampus. Umumnya, dokumen yang diminta itu adalah ijazah dan transkrip nilai berbahasa Inggris, CV, surat rekomendasi dari dosen atau atasan, tulisan ilmiah atau rangkuman skripsi, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, dan juga motivation letter atau application essay.
- Agen Pendidikan
Selain mendaftar langsung melalui website kampus, kamu juga bisa mendapatkan LoA dengan bantuan agen pendidikan. Sayangnya, di agen pendidikan ini koneksinya sangat terbatas menyesuaikan dengan daftar kerja sama yang dimiliki oleh agen tersebut.
Tapi, umumnya, agen pendidikan akan menawarkan jasa untuk membantu proses pendaftaran kuliah ke negara-negara yang terbilang populer untuk kuliah di jenjang S2 atau pun S3.
ADVERTISEMENT
Kelebihannya melalui cara ini, kamu enggak perlu pusing lagi memikirkan cara mendaftar ke kampus luar negeri. Kamu hanya tinggal berkonsultasi dan melengkapi syarat-syarat yang diminta. Bahkan, kalau kamu belum punya sertifikat Bahasa Inggris, konsultan pendidikan biasanya juga memberikan jasa tes Bahasa Inggris seperti IELTS dan TOEFL IBT.
Laporan Afifa Inak