Mahasiswa asal Indonesia Lolos ke Tahap Lanjutan Google Solution Challenge

30 Mei 2023 21:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
9 tim developer dari Indonesia berhasil lolos ke tahap lanjutan Google Solution Challenge. Foto: Google Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
9 tim developer dari Indonesia berhasil lolos ke tahap lanjutan Google Solution Challenge. Foto: Google Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sembilan tim developer asal Indonesia berhasil lolos ke tahap lanjutan Google Solution Challenge (GSC). Mereka berhasil mengalahkan ribuan peserta dari 76 negara yang merupakan perwakilan Asia, Eropa, Afrika, Amerika, Australia.
ADVERTISEMENT
Nantinya tim yang terpilih akan mendapatkan bimbingan dari Google dan pakar lainnya untuk memberikan solusi dalam meningkatkan kualitas aplikasi yang dikembangkan.
Mereka yang berhasil lolos di antaranya: Agrease dari Universitas Sriwijaya, Freya dari Universitas Sriwijaya, Aseupan dari Universitas Brawijaya, Stuntion dari Universitas Brawijaya, Cookuy dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Neat Tip dari Universitas Gunadarma, No Stunting dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Voiye dari Universitas Komputer Indonesia, dan Wonder Reader dari Binus University International.
Google Solution Challenge Foto: Google Indonesia
Kesembilan aplikasi ini menunjukkan solusi dari permasalahan sosial masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Mulai dari mengatasi kesulitan mencari parkiran kendaraan roda dua, hingga memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban kekerasan fisik dan mental.
Salah satu aplikasi yang berhasil masuk Top 100 ini adalah Freya yang berfokus pada pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Aplikasi ini dikembangkan untuk menanggapi SDG PBB Nomor 5 tentang Kesetaraan Gender dan Nomor 16 Tentang Target Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat 16.1.1.
ADVERTISEMENT
“Freya menggunakan kombinasi Angular sebagai basis website yang memberikan gema informasi tentang Freya, Flutter sebagai rumah Freya, serta Golang, Google Cloud dan Firebase sebagai sumber pikirannya. Harapan kami agar Freya dapat membantu perempuan untuk mencegah kekerasan yang dapat terjadi, yang pemilihan namanya terinspirasi dari dewi dalam mitologi Nordik,” jelas Muhammad Zidane Arkan, anggota tim pengembang Freya dalam siaran tertulis yang diterima kumparan, Selasa (30/5).
Sementara, Neat Tip merupakan digitalisasi usaha penitipan motor konvensional berbasis mobile yang dapat digunakan secara online maupun offline dengan tujuan membantu pemilik usaha penitipan motor dan pengguna kendaraan motor.
Pengembangan aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dari usaha penitipan motor yang lebih efisien dan optimal melalui digitalisasi. Pengembangan Aplikasi Neat Nip menggabungkan berbagai teknologi yang disediakan oleh Google.
ADVERTISEMENT
"Contohnya, fitur utama Neat Tip yaitu Spot Parking Area menggunakan teknologi Google Maps untuk mendapatkan real-time GPS navigation dari lokasi penitipan motor yang tersedia. Selain itu, kami juga mengimplementasikan teknologi ML Kit Google pada fitur scan check-in-out untuk mengidentifikasi nomor plat kendaraan saat proses penitipan berlangsung,” ujar Abadi Suryo Setiyo, anggota tim pengembang Neat Tip.
Abadi berharap solusi Neat Tip ini dapat membawa revolusi bagi pengguna sepeda motor dalam mengakses transportasi umum. "Kami ingin memberikan opsi parkir yang mudah dan nyaman, sambil berkontribusi pada mobilitas perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” beber Abadi.

Tentang Google Solution Challenge

Program Google Solution Challenge adalah bagian dari Google Developer Students Club yang bertujuan untuk membangun solusi bagi masalah lokal menggunakan teknologi Google, sesuai dengan satu atau beberapa 17 Sustainable Development Goals.
ADVERTISEMENT
Program bimbingan 100 tim terpilih akan diadakan pada bulan Juni 2023 dan kemudian akan diumumkan 10 tim finalis untuk mempersiapkan diri di Hari Demo Tantangan Solusi pada Agustus 2023. Kesepuluh finalis akan mempresentasikan solusi mereka dan 3 tim terbaik berhak atas hadiah uang tunai USD3.000 atau sekitar Rp 45 juta per anggota tim dan memperoleh sesi di Google for Developers blog dan live stream Hari Demo global, ditambah bimbingan dengan pakar Google, dan sertifikat.
Nah, bagi kalian yang berminat untuk menjadi lead Google Developer Students Club pendaftarannya masih dibuka hingga 30 Juni 2023, lho. Untuk informasiny kamu bisa cek di laman https://gdsc.community.dev/.