Mahasiswa UKI Toraja Raih Sarjana Berkat Garap Skripsi Tentang Anime One Piece

Luffy One Piece. Foto: enchanted_fairy/Shutterstock

Dapat lulus kuliah karena hobi yang dimiliki adalah impian dari banyak orang. Hal ini pun terjadi pada mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Teologi UKI Toraja, Faldy Ekal Tappe, yang lulus dan mendapat gelar sarjana berkat skripsinya yang diambil dari film anime One Piece.

Faldy membuat skripsi dengan judul Eklesiologi Trinitaris One Piece Telaah terhadap Relasi Kelompok Bajak Laut Topi Jerami dalam Anime One Piece berdasarkan Pemikiran John D. Zizioulas dalam The One and The Many. Skripsi itu pun sudah dianggap memenuhi syarat kelulusan untuk meraih gelar sarjana.

Mengutip dari laman UKI Toraja, berdasarkan pemikiran John D. Zizioulas, gereja tak pernah ada dengan sendirinya tapi selalu berada di dalam relasi dan persekutuan dengan yang lain. Hal inilah yang menjadi daya tarik Faldy meneliti anime One Piece tersebut sebagai bagian dari tugas akhirnya.

Di dalam skripsinya, Faldy menjabarkan karakter anggota di dalam kelompok Topi Jerami dengan keunikan masing-masing yang kemudian bersama-sama mengarungi lautan untuk mencapai mimpinya.

Ia juga mengaitkan hal tersebut dengan kehidupan sehari-harinya dalam persekutuan geraja sebagai Tubuh Kristus. Setiap anggota dari persekutuan gereja ini memiliki kepribadian masing-masing yang dapat saling menyokong dan menjalin relasi antaranggota. Kemudian, mereka bersatu untuk mewujudkan tujuan sebagai anggota Tubuh Kristus.

Sebagai lulusan Teologi, Faldy menambahkan bahwa masih banyak serial anime yang dapat dikaji ke dalam bidang tersebut. Salah satunya adalah anime Naruto yang merupakan karya dari Masashi Kishimoto. Anime ini sendiri menurutnya dapat menyadarkan musuh melalui ceramah.

Wakil Dekan Fakultas Teologi UKI Toraja, Dr. Johana Tangirerung, mengatakan semua riset di fakultas tersebut memang diarahkan dengan baik, termasuk skripsi dari Faldy. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengkaji teknologi modern seperti saat ini.

“Apalagi teologi modern sangat berhubungan dengan pop-culture,” tutup Johana.

Laporan Afifa Inak