Mahasiswi Asal Sumedang Sukses Bisnis Kebab, Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan

29 Maret 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Asry Aflaha Lutfiah pendiri @tongmenta.id. dok: pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Asry Aflaha Lutfiah pendiri @tongmenta.id. dok: pribadi
ADVERTISEMENT
Adalah Asry Aflaha Lutfiah, remaja usia 21 tahun asal Sumedang yang sedang mengenyam pendidikan semester 3 di Akademi Tata Boga Bandung dengan jurusan Culinary Art.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang akrab dengan sebutan Aci ini memutuskan untuk membuka bisnis Food & Beverage (F&B) di daerahnya pada tahun 2020 karena saat itu belum banyak usaha serupa yang berkembang.
Kebab @tongmenta.id

Memanfaatkan Pandemi Sebagai Peluang

Asry mengaku usahanya bermula karena pendapatan orang tuanya yang saat itu menurun akibat pandemi. Ia lantas memanfaatkan kondisi ini sebagai titik balik perjuangan hidupnya dan keluarga.
“Awal mulai bisnis gara-gara pandemi, sekitar Agustus 2020. Saat itu juga sudah 7 bulan orang tua di-WFH jadi pemasukan kurang dan harus hemat. Terus aku lihat di media sosial banyak yang jualan dengan sistem Pre-Order (PO), aku mikir gimana kalau aku jualan juga tapi jualan apa yang bisa bikin untung banyak,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Jumat (25/3).
ADVERTISEMENT
Dalam bisnis ini, menu pertama yang dicoba buat ialah kebab. Asry pun mencoba membuat menu pertamanya itu dengan bahan seadanya, kebetulan saat itu di rumahnya ada daging sisa perayaan Idul Adha.
“Pas Idul Adha nyoba bikin kebab karena banyak daging tuh, terus nyoba bikin tortila sendiri, di situ pertama kali bikin, dicoba sama keluarga yang lagi kumpul dan pada bilang enak,” sambungnya.
Awalnya Asry menjalankan bisnis ini seorang diri mulai dari belanja, memasak hingga pengiriman sampai ke tangan customer, namun semakin hari, ia mengaku kewalahan karena semakin banyak pesanan yang didapat. Ia pun akhirnya meminta bantuan sang kakak untuk memajukan bisnisnya bersama-sama.
Dengan memanfaatkan modal awal yang minim sebesar Rp 300 ribu, pada penjualan pertama Asry berhasil menjual sekitar 50 pcs dan selalu meningkat setiap harinya.
ADVERTISEMENT

Nama Bisnis yang Unik

Tak seperti Bisnis F&B lainnya, Asry melabeli bisnisnya dengan nama ‘Tong Menta". Nama unik ini berasal dari Bahasa Sunda yang berarti jangan minta.
“Awalnya bingung cari nama unik yang gampang diinget orang. Terus waktu itu gak sengaja denger orang lagi jajan, katanya "mau ga?" terus temennya jawab "enggak”, terus dijawab lagi "awas ya jangan minta". Nah dari situ kepikiran kata JANGAN MINTA terus aku ganti kata itu ke Bahasa Sunda jadi TONG MENTA," beber Asry.
Dalam memasarkan produknya, Asry mengaku hanya memaksimalkan olahan konten yang ia buat sendiri melalui media sosial instagram bisnisnya dengan nama @tongmenta.id.
“Awalnya berniat ingin endorse (influencer) tapi pas tahu harganya waw jadi bikin konten sendiri ajalah yang gratis, terus minta promosiin juga ke teman setiap beli, kan lumayan tuh menyebarluaskan nama produk,” katanya.
Kebab @tongmenta.id
Kini, bisnis yang memiliki target pasar remaja dan dewasa ini sudah memiliki empat karyawan dengan posisi satu kasir, tiga juru masak, dan berhasil membangun store tetap di daerah Cimanggung, Sumedang, serta meraup omzet Rp 30 juta per bulannya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengembangkan banyak menu di Tong Menta seperti Kebab, mie dower, sushi, waffle, ramen, bento, makaroni, dan berbagai minuman dengan harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 64 ribu.
Terakhir, perempuan kelahiran 2000 ini berharap dapat memajukan bisnisnya kelak dengan membuka cabang di berbagai kota agar lebih memiliki banyak konsumen yang mengenal produknya.
“Pengin buka cabang dan bikin brand baru, aku juga pengin memotivasi orang-orang lewat bisnis ini,” tutupnya
Reporter: Ulfah Salsabila