Mengapa Banyak Startup Menggunakan Konsep Ruang Kerja Terbuka?

4 Agustus 2018 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Membangun Startup (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Membangun Startup (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah disebutkan, satu hal yang cukup identik dengan perusahaan startup adalah ruang kerjanya yang terbilang unik. Berbeda dengan kebanyakan kantor, pada umumnya, startup kerap menggunakan konsep ruang kerja bersama dan terbuka, atau juga populer dengan istilah coworking space.
ADVERTISEMENT
Penerapan gaya ruang kerja semacam ini pun ternyata bukan tanpa alasan. Selain dapat memberikan kesan yang lebih dinamis, ruang kerja terbuka juga memungkinkan para karyawannya untuk berpindah-pindah tempat kerja sesuai dengan keinginan.
Selain dari segi artistik, penerapan konsep ruang kerja terbuka di kebanyakan perusahaan startup juga ternyata dimaksudkan untuk meningkatkan performa orang-orang yang bekerja di dalamnya. Salah satunya adalah dengan cara mempromosikan budaya kolaborasi.
"Mereka (perusahaan startup) ingin mempromosikan budaya kolaborasi. Karena open space artinya enggak ada sekat-sekat lagi. Sudah dihilangkan," jelas Handi Kurniawan selaku Pakar Sumber Daya Manusia (SDM) kepada kumparan.
Ruang Kerja Idaman Milenial (Foto: Muhammad Faisal)
zoom-in-whitePerbesar
Ruang Kerja Idaman Milenial (Foto: Muhammad Faisal)
Berawal dari hal semacam itu, menurut Handi, nantinya diharapkan orang-orang yang bekerja di lingkungan ruang kerja terbuka dapat lebih saling menyapa satu sama lain dengan dihilangkannya sekat-sekat yang membatasi ruangan. Sehingga komunikasi pun berjalan dengan lebih lancar.
ADVERTISEMENT
"Jadi misal kalau dalam satu ruang kerja banyak kamar-kamar, mau menyerahkan pekerjaan saja harus ngetuk pintu dulu dan segala macam. Dengan terbuka, mereka sudah saling mengenal, kan, sehingga lebih mudah komunikasinya. Intinya meningkatkan produktivitas," punkasnya.
"Tapi kembali lagi ke perusahaannya. Ya, memang beberapa startup di Amerika Serikat yang sudah established seperti Google, Apple, mereka sudah jadi benchmark. Disediakan tempat bermain, meja ping-pong, buah gratis. Maunya, kan, kayak gitu. Tapi itu tergantung dengan kekuatannya (startup) sendiri," tutup Handi.