Untitled Image

Mengapa Dana Pensiun Harus Disiapkan Sejak Usia 20-an?

5 April 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Punya banyak uang di usia muda memang menyenangkan. Tapi bila tidak dikelola dengan baik, tentu kesenangan itu hanya akan jadi kenangan. Seperti itulah gambaran bila kita tidak punya literasi keuangan dengan baik.
Ya, punya banyak uang di usia muda, tidak menjamin kita bahagia di usia lansia. Untuk itu, penting mengelola keuangan dengan baik dan menyiapkan dana pensiun agar tidak merana saat lansia.
Sayangnya, mempersiapkan dana pensiun belum menjadi prioritas utama bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei bertajuk HSBC Future of Retirement Bridging The Gap yang dilakukan pada 1.050 orang di berbagai wilayah di Indonesia pada awal 2019, hanya 30 persen orang yang sadar dan tergerak untuk mempersiapkan dana pensiun. Sementara 70 persen sisanya belum mempersiapkan.
Ilustrasi dana pensiun. Foto: Shutterstock.
Rendahnya penetrasi dana pensiun disebabkan tingkat literasi keuangan yang rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di level 49,68 persen pada 2022. Meski membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya, tingkat literasi keuangan tersebut masih perlu ditingkatkan.

Siapkan dana pensiun sedini mungkin

Ilustrasi masa tua bahagia. Foto: Shutterstock.
Dilansir Investopedia, menurut Certified Financial Planner sekaligus Chief Executive Officer di Blue Ocean Global Wealth Amerika Serita, Marguerita M. Cheng, waktu paling ideal untuk mempersiapkan dana pensiun adalah sedini mungkin. Bahkan Marguerite menyarankan untuk mempersiapkan dana pensiun sejak usia 20-an.
Sebab, ketika pekerja tak memikirkan dana pensiun, secara otomatis saat memasuki usia pensiun mereka akan kembali bekerja atau bergantung kepada anak. Ini yang menyebabkan rantai generasi sandwich— jumlah orang berusia produktif yang menanggung beban finansial yang anggota keluarga lansia—tidak bisa putus.
Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk berusia 20-54 tahun yang merepresentasikan generasi sandwich ini mencapai 71.621.318 jiwa atau 26,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Itu artinya banyak usia lansia yang hidup bergantung pada usia produktif.
Tak ingin hidup bergantung dengan anak dan keluarga dan hidup merana saat lansia? Yuk, siapkan dana pensiun dengan kiat ini!

1. Hitung kebutuhan hidup

Menyiapkan dana pensiun butuh strategi. Tidak bisa diperkirakan tapi harus dengan kepastian. Lantas berapa sih dana pensiun yang kamu butuhkan?

Rumus: estimasi usia hidup x jumlah biaya hidup per bulan

Mari berhitung:

Misalnya, kamu ingin pensiun di usia 55 dengan prediksi hidup hingga usia 70 tahun (Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), umur harapan hidup (UHH) masyarakat Indonesia jatuh pada 71,47 tahun). Dan biaya hidup di masa pensiun nanti Rp 7 juta per bulan
Maka, selama rentang 15 tahun masa pensiun (70 - 55 tahun), total biaya hidup yang perlu ditabung untuk dana pensiun adalah Rp 1,26 miliar (hasil dari 15 (tahun) x 7 (juta) x 12 (jumlah bulan dalam setahun))
Bila saat ini kamu berusia 25 tahun, maka waktu menabung untuk persiapan dana pensiun adalah selama 30 tahun. Jika dirata-ratakan, jumlah tabungan pensiun per tahun yang dibutuhkan adalah Rp 42 juta per tahun atau Rp 3,5 juta per bulan. Banyak, ya!

2. Punya investasi dan asuransi

Kebutuhan dana pensiun memang tidak sedikit, untuk itu penting membangun ‘fondasi’ sejak dini. Salah satu caranya dengan punya investasi agar mendapatkan penghasilan tambahan. Jenisnya pun beragam, mulai dari trading forex, tabungan deposito, trading saham, reksa dana, dan lain-lain.
Berinvestasi pun kini semakin mudah karena saat ini sudah banyak platform investasi online yang bisa diunduh di smartphone. Namun, investasi tidak bisa dilakukan sembarangan. Kamu perlu mengenal betul jenis investasi yang dipilih dan bagaimana cara kerjanya.
Selain investasi, penting juga punya asuransi baik itu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau asuransi pendidikan. Saat memiliki Asuransi, tabungan dana pensiun dapat terjaga dari risiko-risiko kerugian yang mungkin terjadi ketika berhadapan dengan sebuah kondisi yang membutuhkan biaya besar.
Misalnya, ketika kamu terjatuh sakit dan membutuhkan biaya medis atau ketika tulang punggung keluarga meninggal dunia akibat kecelakaan sehingga pemasukan keluarga terhenti.
Menyiapkan dana pensiun memang tidaklah mudah. Namun bila kita memiliki kecakapan literasi keuangan tentu akan akan lebih mudah untuk mewujudkannya. Hal inilah yang mendorong PT Prudential Life Assurance (Prudential) membentuk Community Investment.
Ilustrasi karyawan produktif. Foto: Shutterstock.
Community Investment adalah salah satu fokus utama Prudential untuk membawa dampak nyata dan mendukung masa depan masyarakat Indonesia yang lebih baik, melalui beraga, pelatihan literasi keuangan kepada anak muda bersama para pakar di bidangnya dengan metode tatap muka, virtual online, hingga lewat media sosial (TikTok, Instagram, Youtube, dan lain-lain).
Lewat community ini, Prudential berharap literasi keuangan anak muda akan semakin meningkatkan dan juga dapat meningkatkan kesadaran pentingnya berasuransi sejak dini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Prudential Indonesia
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten