Mengapa Foto Biawak Panjat Pagar Jadi Viral dan Berakhir Jadi Meme?

Biawak yang berakhir jadi meme Foto: Facebook @alettacarissa & Bagas Alatas

Media sosial diramaikan oleh foto biawak memanjat pagar sebuah rumah yang diduga berlokasi di Malaysia. Warganet yang tertarik dengan biawak tersebut ramai-ramai membuat meme tentangnya.

Tak cuma warganet, sejumlah brand ternama Indonesia juga ikut-ikutan 'membajak' meme biawak panjat pagar untuk bahan promosi produknya. Lantas mengapa meme ini ikut viral di Indonesia?

Untuk mengetahui hal tersebut kumparan bertanya kepada Yankov Cheslav (bukan nama sebenarnya), admin Know Your Meme Indonesia - Unofficial yang kerap mengulas tren meme terkini. Menurutnya meme tersebut berawal dari unggahan pengguna Facebook di Malaysia bernama Long Cherng Yee.

Meski tidak bisa dikonfirmasi kebenaran unggahan tersebut memang terjadi di Malaysia, tapi meme tersebut dianggap menarik bagi warganet Indonesia. Sebab, warganet Indonesia juga dianggap turut mempopulerkan meme ini lewat Facebook.

"Memenya dipopulerkan oleh beberapa Facebooker (pengguna Facebook) asal Indonesia yaitu Oki Andrealasson, Bagas Alatas, dan Aletta Carissa," terang Yankov kepada kumparan, Senin (8/7).

Yankov mengakui bahwa lucu tidaknya meme ini bergantung pada siapa yang melihatnya. Namun, terlepas dari selera humor yang berbeda, menurut Yankov meme ini bisa populer karena punya pesan yang kuat.

"Meme ini jadi populer karena pesan lucu yang disampaikan meme tersebut sangat nendang," ujar pegiat meme tersebut. "Pasalnya (aneh) ada biawak nyasar ke permukiman warga dan bahkan sampai memanjat pagar tanpa ada alasan yang jelas."

Kreasi meme memang tak langsung bisa viral setelah dibuat. Itu sebabnya, menurut Yankov, meme ini dianggap dapat diterima baik oleh orang yang melihat gambar biawak tersebut.

"Sehingga menyebabkan orang orang mulai ikut-ikutan membuat meme biawak versi mereka sendiri dan akhirnya meme biawak tersebut jadi viral," ujarnya.

Berbicara penggunaan meme ini oleh sejumlah brand, hal itu dianggap sebagai strategi yang bagus menurut Yankov. Sebab, brand bisa mengikuti sebuah tren untuk mempromosikan sesesuatu.

"Dan menggunakan tren tersebut agar orang-orang juga semakin tertarik untuk melihat iklan tersebut dan membagikannya," tutupnya.