Mengenal 3 Macam Gaya Belajar: Visual, Auditori, dan Kinestetik

Ilustrasi belajar. Foto: Shutterstock

Belajar enggak melulu harus dilakukan secara kaku dengan hanya duduk manis dan membaca. Justru bisa jadi cara ini menyulitkanmu dalam memahami suatu materi.

Ada baiknya kamu mengetahui gaya belajar yang cocok dan sesuai denganmu, biar otak semakin mudah mencerna informasi yang ada.

Selengkapnya, yuk, simak tiga gaya belajar di bawah ini seperti dilansir Quipper Campus.

Gaya Belajar Visual

Kalau kamu lebih cenderung menggunakan indra penglihatan untuk mengolah suatu informasi, mungkin kamu termasuk orang dengan gaya belajar visual, gaes.

Ciri lainnya, ketika sedang belajar kamu akan lebih mudah mengingat materi jika membacanya langsung daripada mendengar dari ucapan guru atau dosen.

Kamu juga akan mengalami kesulitan untuk mengingat instruksi yang hanya diucapkan secara verbal. Sehingga kamu sering lupa kalau enggak segera mencatatnya.

Selain itu, kamu suka membuat rangkuman yang berisi materi pelajaran dengan menggunakan pulpen warna-warni, agar lebih menyenangkan saat membacanya.

Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar ini cocok buat kamu yang merasa lebih mudah mengolah informasi jika mendengarnya secara langsung. Kamu bisa mengingat materi pelajaran dengan cepat ketika guru atau dosen sedang menjelaskannya di kelas.

Untuk bisa lebih memahaminya, kamu juga suka mengulang dan menjelaskan materi itu ke diri sendiri.

Di sisi lain, kamu membutuhkan suasana belajar yang kondusif karena cenderung enggak bisa menyerap informasi saat sekitarmu berisik.

Gaya Belajar Kinestetik

Orang yang memiliki gaya belajar kinestetik terbiasa melakukan gerakan khusus, seperti jalan mondar-mandir, mengetuk-ketuk jari ke meja, atau menggoyangkan kaki untuk mengingat materi pelajaran.

Melalui sentuhan dan gerakan tubuh ini mereka lebih mudah menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Orang dengan gaya belajar kinestetik juga senang dengan kegiatan praktik.

Nah, dari ketiga gaya belajar ini, kira-kira mana yang paling cocok buat kamu, gaes?

Laporan: Vania Sekar Widyadari