Mengenal 4 Tipe Keterikatan dalam Hubungan, Kamu Termasuk yang Mana?

2 November 2021 9:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Disadari atau enggak, cara kamu menjalin hubungan dengan orang lain bisa bergantung pada tipe keterikatan yang kamu miliki.
ADVERTISEMENT
Keterikatan ini memiliki empat tipe. Ada yang dapat membuat hubungan lebih sehat, tapi ada pula yang justru menyebabkan toxic relationship.
Yuk, mengenal empat tipe keterikatan dalam hubungan seperti dikutip dari Bright Side di bawah ini.

1. Secure Attachment

Keterikatan dalam hubungan didasarkan pada kepercayaan dan komunikasi. Orang-orang dengan tipe ini enggak takut untuk menunjukkan kerentanan pada pasangan dan bisa mengungkapkan perasaan secara terbuka. Sehingga membentuk ikatan yang stabil.
Ciri-ciri dari orang yang memiliki keterikatan ini adalah bisa memahami dan menerima kekurangan pasangannya sekecil apa pun. Ketika menghadapi konflik, akan lebih memilih untuk menghadapinya dan menyelesaikan dengan cara terbaik.

2. Anxious Attachment

Di tipe ini biasanya muncul rasa cemas dengan hubungannya, terus dan mempertanyakan apakah pasangannya masih cinta kepadanya. Sehingga cenderung memuaskan kebutuhan pasangan daripada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebab orang dengan tipe keterikatan ini enggak bisa sendiri sehingga bergantung kepada pasangan. Mereka insecure dengan diri sendiri.
Makanya bisa menyebabkan hubungan manipulatif, penuh cemburu, hingga saling menuduh.

3. Avoidant Attachment

Tipe keterikatan ini terjadi saat seseorang atau kedua belah pihak dalam hubungan, sering memutuskan untuk menjauh dan menghindari melibatkan dirinya seutuhnya.
Mereka enggak menunjukkan emosi yang terbuka ke pasangan dan enggak suka berbagi perasaan hingga pikiran. Mereka lebih nyaman dengan kemandirian daripada bergantung pada orang lain.

4. Disorganized Attachment

Orang-orang dengan tipe ini mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi emosinya, dan bingung dengan apa yang dirasakan orang lain. Mereka biasanya memiliki pandangan yang negatif tentang diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Mereka punya kecenderungan untuk menyabotase diri sendiri, pesimistis, dan terbiasa dengan penolakan.
ADVERTISEMENT
Laporan: Afifa Inak