Menjadi Teman Baik Penyandang Disabilitas, Ini 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan!

2 Juli 2024 14:45 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyandang disabilitas di lingkungan kantor. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyandang disabilitas di lingkungan kantor. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Guys, seberapa sering kamu melihat penyandang disabilitas berada di sekelilingmu? Atau, punyakah kamu teman kuliah dan kantor yang merupakan penyandang disabilitas?
Mungkin kita memang tidak sering melihat penyandang disabilitas ada di sekitar kita. Pasalnya, banyak penyandang disabilitas yang tidak punya kesempatan untuk melakukan kegiatan.
Survei Ekonomi Nasional (2020) menunjukkan, ada 28,05 juta penyandang disabilitas di Indonesia (10,38 persen populasi nasional). Angka ini tertinggi di Asia Tenggara menurut UNESCAP. Sementara, hanya 9 persen (dari 8 juta angkatan kerja penyandang disabilitas) yang terserap sebagai tenaga kerja.
Ada juga masalah literasi yang begitu terbatas. Survei dari Yayasan Berdaya Menembus Batas pada Januari 2024 menunjukkan bahwa 55,3 persen penyandang disabilitas tidak pernah mendengar atau mempelajari secara mendalam literasi keuangan.
Padahal, banyak di antara mereka yang sudah memiliki kesadaran bahwa mengelola keuangan itu menjadi hal penting.
Dari total tersebut terlihat bahwa penyandang disabilitas yang indeks literasinya masih rendah, dan belum menjadi salah satu fokus sasaran edukasi. Fakta ini membuat penyandang disabilitas berada pada kondisi yang rentan. Padahal, kita perlu merangkul teman disabilitas agar mereka semakin berdaya, alih-alih mengasihani mereka.
Butuh bantuan banyak orang untuk mewujudkannya. Kamu mau jadi teman baik penyandang disabilitas? Ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan!

5 Cara Jadi Teman Baik bagi Penyandang Disabilitas

1. Belajar dan cari informasi soal disabilitas

Tidak akan mengerti jika tidak belajar. Ya, untuk menjadi teman baik atau ally bagi penyandang disabilitas, kamu perlu tahu banyak informasi tentang mereka.
Disabilitas ada beberapa macam. Mulai dari keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik. Mereka mengalami ini dalam waktu yang lama dan mendapat hambatan saat berinteraksi dengan lingkungan.
Kamu bisa cari tahu mulai dari dasar, termasuk soal keterbatasan dan kebutuhan mereka. Dengan informasi dan pikiran yang terbuka, seseorang dapat lebih peka membantu sesama.

2. Perhatikan Etika Interaksi

Ilustrasi menggunakan bahasa isyarat untuk interaksi dengan teman tuli. Foto: Butsaya/Shutterstock
Guys, untuk jadi teman disabilitas, kamu harus mengetahui etika dalam berinteraksi. Terutama saat berkomunikasi.
Misalnya, saat bertemu teman netra, kamu tidak boleh memegang tongkat yang mereka gunakan. Tepuk pundak mereka pelan untuk memulai interaksi. Saat membantu berjalan, biarkan mereka memegang tangan kamu, bukan sebaliknya.
Jika bertemu teman tuli, pastikan kamu menatap mata mereka saat bicara, bicara dengan mulut terbuka dan perlahan. Atau bisa juga dengan menggunakan bahasa isyarat.
Saat bertemu disabilitas intelektual, kamu diharapkan tidak memasang wajah heran atau mengasihani. Pastikan berikan senyuman dan berkomunikasi saat memungkinkan. Sedangkan, saat bertemu disabilitas seperti autis, pastikan kamu tidak memberi mereka sembarang makanan karena mereka umumnya harus menjalani diet tertentu.

3. Bertanya sebelum memberikan bantuan

"Duh, ada teman disabilitas, kasihan, ya."
Kamu perlu ingat, tidak semua teman disabilitas senang dikasihani. Karenanya, jika melihat mereka kesulitan, tanyalah apakah mereka memerlukan bantuan. Membantu secara tiba-tiba bisa menyinggung perasaan mereka. Tidak hanya itu, bantuan tersebut bisa saja justru menyulitkan mereka.

4. Menyadari hak penyandang disabilitas

Ilustrasi berbagai informasi terkait literasi kepada penyandang disabilitas. Foto: Hananeko_Studio/Shutterstock
Penyandang disabilitas memiliki beberapa hak khusus yang sebaiknya tidak kamu "ambil". Misalnya, penggunaan lift di jembatan penyeberangan, kursi prioritas di transportasi umum, atau guiding block pada trotoar. Ingatlah untuk memberikan hak mereka dan mendahulukan akses yang sudah disediakan.
Selain itu, ada juga beberapa hak lain yang sudah diatur oleh undang-undang seperti hak kesetaraan dan non-diskriminasi, hak aksesibilitas, hak untuk hidup, hak peningkatan kesadaran, hingga hak kebebasan dari eksploitasi dan kekerasan.

5. Mengajak terlibat pada kegiatan harian dan edukatif

Jika merujuk data literasi keuangan yang masih kurang, artinya kita belum memenuhi hak peningkatan kesadaran teman disabilitas. Sebagai seorang ally, kamu bisa memulai langkah dari mengajak mereka pada kegiatan edukatif dan aktif berbagi literasi, termasuk soal keuangan.
Untungnya, saat ini ada OCBC yang menggalakkan “Semua Bisa #FinanciallyFit: Disabilitas Menyala Tanpa Batas”. Ini merupakan program CSR mereka di bidang edukasi. OCBC juga sudah berkolaborasi dengan lembaga organisasi non-profit dan komunitas disabilitas untuk memperkaya dan menyempurnakan program edukasi keuangan yang mereka jalankan.
OCBC kini memiliki Financial Education Board Game yang dijalankan bersama OCBC Volunteer di salah satu SMALB di Jakarta.
Menurut Executive Director Marketing & Lifestyle Business OCBC, Amir Widjaya, OCBC percaya bahwa pendekatan literasi keuangan tidak selalu membosankan. Karenanya, kehadiran ruangmenyala.com harusnya bisa dijadikan perjalanan awal #FinanciallyFit teman disabilitas.
“Teman-teman disabilitas dapat memulai perjalanan #FinanciallyFit melalui serangkaian workshop, webinar, dan materi edukasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan teman-teman disabilitas dengan menggabungkan teknologi dan metodologi pengajaran yang sesuai bagi mereka,“ ujarnya.

Ruang Menyala: Akses Literasi Keuangan dari OCBC

Ekosistem ini sudah diluncurkan sejak 2021 dan sudah memiliki 141.577 member. Di dalamnya ada bimbingan Financial Coach, Financial Check-Up, hingga edukasi pemahaman produk keuangan. Tentu saja aksesnya tanpa batas dan gratis.
Pada 2024 ini, Ruang Menyala melakukan pengembangan untuk menjangkau teman disabilitas. Mereka diupayakan bisa belajar budgeting, pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan masa depan.
Bentuknya berupa kelas online dan tatap muka regular, video pembelajaran, dan audiobook dari buku 12 Pillars of #FinanciallyFit”. Tentunya semua sudah dilengkapi dengan juru bahasa isyarat dan subtitle.
Upaya ini tentu sangat membantu dan bersifat inklusif. Jadi, jika kamu kenal teman disabilitas, yuk, ajak mereka untuk akses Ruang Menyala dari OCBC.
Cek informasi selengkapnya di ruangmenyala.com atau Instagram @ocbc_indonesia, ya!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio