Mitos dan Fakta Seputar Emas: Antara Keindahan dan Investasi

8 Februari 2025 20:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembelian perhiasan emas di toko emas.  Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembelian perhiasan emas di toko emas. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat yang meyakini perhiasan emas selalu menjadi simbol kemewahan dan investasi yang menguntungkan.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak mitos seputar emas yang beredar di masyarakat dan sering kali membuat calon pembeli ragu atau salah dalam mengambil keputusan.
Misalnya, emas putih lebih mahal dibandingkan emas kuning, hingga anggapan emas bisa berubah warna seiring waktu. informasi seperti ini perlu diklarifikasi.
Chief Operating Officer (COO) Toko Mas Jawa, Mona Pangestu, menegaskan pentingnya edukasi bagi masyarakat agar tidak mudah percaya pada mitos emas yang berkembang.
“Banyak masyarakat yang datang dengan pemahaman yang kurang tepat tentang emas. Padahal, dengan informasi yang benar, mereka bisa lebih cerdas dalam memilih perhiasan, baik untuk gaya maupun investasi,” ujarnya.
1. Mitos: Emas Putih Lebih Mahal daripada Emas Kuning
Penjual perhiasan emas menata dagangannya di gerai emas Gade, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Faktanya, harga emas ditentukan oleh kadar karatnya, bukan warnanya. Emas putih sebenarnya adalah campuran emas dengan logam lain seperti nikel atau paladium untuk memberikan warna khasnya.
ADVERTISEMENT
“Banyak yang mengira emas putih lebih mahal, padahal harga emas lebih dipengaruhi oleh kadar emasnya. Perbedaan harga bisa terjadi karena tambahan bahan dan proses pelapisan rhodium pada emas putih,” jelas Mona.
2. Mitos: Emas Bisa Berkarat dan Berubah Warna
Faktanya, tidak seperti besi, emas tidak akan berkarat karena sifatnya yang tahan oksidasi. Namun, emas dengan kadar lebih rendah, seperti 18K atau 14K, bisa mengalami sedikit perubahan warna karena adanya campuran logam lain.
“Kalau emas murni 24K, dia tidak akan berubah warna, tapi kalau emas perhiasan, ada kemungkinan memudar karena efek campuran logam lain,” ujar Mona. Oleh karena itu, perawatan perhiasan emas sangat penting untuk menjaga kilauannya.
3. Mitos: Semakin Berat Perhiasan, Semakin Baik untuk Investasi
Pedagang menunjukkan model perhiasan emas. Foto: Niharika Kulkarni/Reuters
Faktanya, berat emas memang berpengaruh pada nilai investasi, tetapi desain dan kadar emas juga berperan penting.
ADVERTISEMENT
Emas batangan sering kali lebih disarankan untuk investasi karena tidak ada tambahan biaya desain. Tapi jika perhiasan emas, selain nilai emasnya, faktor desain juga mempengaruhi harga jualnya.
4. Mitos: Semua Emas Bisa Dijual Kembali dengan Harga Sama
Faktanya, harga jual kembali emas tergantung pada kadar dan tempat pembelian. Misalnya, di Toko Mas Jawa, pelanggan bisa menjual kembali emasnya dengan proses mudah dan transparan.
5. Mitos: Emas Hanya untuk Kalangan Tertentu
Faktanya, kini emas lebih terjangkau dan bisa dimiliki oleh berbagai kalangan. Saat ini, perhiasan emas tersedia mulai dari harga Rp 300 ribu, sehingga siapa pun bisa memiliki perhiasan berkualitas.
Ilustrasi emas batangan Foto: Shutter Stock
Agar tidak terjebak dalam mitos dan mendapatkan perhiasan emas terbaik, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
ADVERTISEMENT