Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Nadin Amizah Kenalkan Album Terbarunya Bertajuk Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya
14 Oktober 2023 13:05 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Musisi muda yang kini tengah naik daun, Nadin Amizah , kembali memanjakan para pendengarnya dengan sebuah karya terbarunya. Setelah beberapa bulan lalu memperkenalkan kepingan karyanya, penyanyi kelahiran 2000 akhirnya merilis albumnya yang bertajuk Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya pada Jumat (13/10).
ADVERTISEMENT
Pelantun lagu Rayuan Perempuan Gila ini kembali menuangkan narasi yang kuat di album terbarunya. Di album kali ini, Nadin bercerita tentang menemukan cinta untuk diri sendiri melalui cinta orang lain.
“Di awal album tentang kebencian diri sendiri, terus di tahap keduanya lagu-lagu romantis untuk orang lain. Nah, aku ingin meleburkan konsep bahwa mungkin harus lewat dicintai orang lain dulu untuk bisa mencintai diri sendiri," kata Nadin dalam siaran tertulis yang diterima kumparan, Sabtu (14/10).
Album ini juga terinspirasi oleh hubungan asmara yang sedang dijalaninya dirasakan lebih baik dibanding apa yang pernah dialami sebelumnya. Niat awalnya Nadin adalah membuat album berisi lagu-lagu cinta, tapi etelah menulis beberapa lagu usai konser Selamat Ulang Tahun di akhir 2022, Nadin merasa ada yang kurang.
ADVERTISEMENT
"Ada yang kurang lengkap karena saat menceritakannya ada tahap yang kelewat, yaitu tahap aku pernah merasa enggak dicintai. Lalu setelahnya aku juga merasa ada yang kelewat lagi, yaitu enggak ingin cinta yang didapat dari orang lain ini berhenti di situ saja. Aku inginnya itu menjadi cerita bahwa aku sudah berdamai dengan diri sendiri, tapi memang langkahnya dari cinta orang lain itu,” lanjut Nadin.
Di samping membedah ketiga fase perjalanan cinta, Nadin juga memanfaatkan albumnya ini sebagai sarana untuk meluruskan persepsi yang terbangun dari luar terhadap dirinya, terutama seputar musik dan sosoknya yang acapkali dielu-elukan sebagai Ibu Peri yang elegan nan sempurna oleh para penggemarnya.
“Nah, aku ada di tahap di mana aku tidak suka dikenal sebagai musisi yang hanya memiliki satu warna, karena saat orang melihat aku sebagai Ibu Peri atau sebagai satu warna putih itu, ada sisi lain yang tidak sanggup mereka terima. Selain punya ide menulis lagu cinta, sebenarnya aku juga punya ide melebarkan akar jadi sesuatu yang lebih kokoh dan serabutan," kata Nadin.
ADVERTISEMENT
"Sengaja aku ingin banget bikin karya sesuatu yang tidak bisa didefinisikan menjadi satu genre. Ini adalah langkah aku untuk bisa dilihat sebagai sesuatu yang lebih multi-dimensional dibanding aku yang sebelumnya. Kita akan melihat bahwa bagi Nadin, dunianya adalah Nadin, cintanya adalah Nadin. Tapi kotornya juga Nadin Amizah,” sambungnya.
Untuk membantu mewujudkan visinya, Nadin menggandeng lima produser pilihannya, yakni Lafa Pratomo di lagu ‘Bunga Tidur’, ‘Rayuan Perempuan Gila’, ‘Ah’, ‘Di Akhir Perang’ dan ‘Tawa’; Gusti Irwan Wibowo di lagu ‘Jangan Ditelan’ dan ‘Berpayung Tuhan’; Rifan Kalbuadi di lagu ‘Semua Aku Dirayakan’ dan ‘Kekal’; Will Mara di lagu ‘Tapi Diterima’; dan Rayhan Rizki Ramadhan di ‘Nadin Amizah’.
"Yang membuat aku merasa cocok dengan produser adalah saat mereka mau menerima masukan dari aku tapi juga mereka cukup kuat opininya untuk bisa melebur dengan karya aku. Nah, aku merasa itu semua terjadi di semua produser aku.”
ADVERTISEMENT
Di samping para produser di atas, Zulqi Ramadhana turut terlibat dalam komposisi lagu ‘Semua Aku Dirayakan’, ‘Kekal’, ‘Tawa’ dan ‘Nadin Amizah’, sementara Sal Priadi dan Teddy Adhitya membantu merangkai nada di ‘Bunga Tidur’.
Alhasil, di ‘Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya’ muncullah lagu seperti ‘Rayuan Perempuan Gila’ dengan irama keroncongnya, ‘Tawa’ yang berupa lagu pop riang nan megah, serta ‘Ah’ yang bernuansa indie pop santai. Ini dipadukan dengan lirik Nadin yang kadang puitis (“Siapa pun aku, kau tangan yang terbuka”), kadang menggigit (“Aku dan pahitku dan kotorku/Persetan siapa aku”) dan kadang manis (“Hei Nadin Amizah/Kutahu kamu”) serta disampaikan dengan vokalnya yang khas dan terdengar semakin intim seolah-olah menyampaikan semua rahasianya ke telinga kita.
ADVERTISEMENT
“Ini benar-benar pendewasaan dalam segi penulisan dan segi musikalitas,” kata Nadin.
Nadin juga bercerita yang paling membuatnya senang dalam proses pengerjaan album ini karena menjadi eksperimen yang baru untuknya. "Jadi enggak ada perasaan kayak, ‘Oh, kemarin sudah pernah dikerjakan kayak begitu, jadi besok harus kerjakan kayak begitu lagi.’ Justru aku ingin kayak, ‘Kemarin sudah kayak begitu, kita coba pendekatan yang baru,” bebernya.
Nadin berharap, lagu-lagu di album Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya ini bisa diterima di masyarakat. Bahkan, tak sekadar viral lagu ini juga lekat dengan pendengarnya.
“Harapan aku justru adalah album ini enggak perlu viral. Bukan itu yang aku kejar. Aku ingin karya ini nyawanya sepanjang minimal atau bahkan bisa lebih dari album Selamat Ulang Tahun. Biar jadi sesuatu yang lekat, bukan cuma diterima tapi lekat banget sama pendengarnya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT