Namanya Dipelesetkan, Rage Against the Machine Ambil Langkah Hukum

Rage Against The Machine (Foto: Wikimedia Commons)

Meski terkesan sederhana, penggunaan nama secara sembarangan bukanlah sesuatu yang dapat dibenarkan. Selain dapat menimbulkan kebingungan, hal tersebut juga bisa saja menjadi sebuah kerugian bagi salah satu pihak.

Hal serupa nampaknya belum lama ini dialami oleh band metal alternatif asal Amerika Serikat, Rage Against the Machine (RATM). Tepatnya, setelah seorang mantan politisi asal Inggris, Nigel Farage, memelesetkan nama band tersebut untuk digunakan pada acara podcastnya.

Dilansir Pitchfork, sosok yang dikenal menganut ideologi sayap kanan itu mengusung nama 'Farage Against the Machine' untuk podcast barunya yang disiarkan oleh stasiun radio Leading Britain's Conversation (LBC).

Hal itu pun lantas mendapakan tanggapan yang kurang menyenangkan dari Tom Morello cs. sebagai pemilik nama. Mereka bahkan melayangkan surat kepada pihak Farage untuk menghentikan penggunaan nama tersebut dalam acara podcast miliknya.

"Seperti yang sudah diketahui, RATM secara terbuka tidak mendukung ideologi sayap kanan yang Anda dukung selama puluhan tahun. Retorika anti imigran, kurang kepedulian sosial serta rasisme dan xenofobia terselubung Anda adalah antitesis dari apa yang RATM dukung," tulis RATM melalui surat itu, dikutip dari Pitchfork.

RATM pun mengatakan bahwa usaha menghubungkan RATM dengan agenda pribadi Farage sangat tidak pantas untuk dilakukan serta tidak bisa diterima. Mereka meminta Farage agar segera berhenti menggunakan segala macam atribusi RATM dalam hal tersebut.

"Ganti nama podcast Anda dan cari target lain untuk dibecandakan. Kami sarankan Presiden Trump," tutupnya.

Hingga berita ini dibuat, Farage belum diketahui memberikan tanggapannya terhadap gugatan tersebut.