Nosstress, Band Indie Folk Asal Bali yang Suarakan Isu Sosial Tanpa Menggurui

14 Januari 2021 21:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanal Komunal dok JOOX
zoom-in-whitePerbesar
Kanal Komunal dok JOOX
ADVERTISEMENT
Nosstress adalah band asal Bali yang menyampaikan kepeduliannya kepada isu lingkungan dan sosial lewat musik.
ADVERTISEMENT
Hal ini tercermin dari lagu-lagunya seperti Tanam Saja, Endonesya Begitu Katanya, dan Ini Judulnya Belakangan.

Profil Nosstress

Nosstress dok YouTube Nosstress Bali
Nosstress terbentuk di 2008 dan digawangi oleh Man Angga (gitar/vokal), Guna Warma (gitar/vokal), dan Cok Bagus (kajon/harmonika/pianika).
Dari hanya membawakan versi cover dari sejumlah lagu secara akustik, mereka mulai menciptakan karya-karya orisinalnya.
Hingga pada medio Oktober 2011, Nosstress secara resmi merilis album debut berjudul Perspektif Bodoh.
Menghadirkan musik dalam balutan blues dan folk pop, di tiap karyanya Nosstress menyederhanakan kritik, optimisme, dan kepedulian terhadap lingkungan dalam cerita-cerita yang ringan.
Mereka enggak berusaha mencekoki atau menggurui pendengarnya. Nosstress justru menempatkan isu-isu tersebut ke dalam narasi keseharian dan didendangkan dengan suka cita.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, mereka enggak menampik adanya pengaruh musik lokal di Bali ke dalam karyanya.
"Karya musik lokal sangat berpengaruh dalam Nosstress. Genre yang beragam dan begitu aktifnya semua musisi lokal, memacu kami untuk tetap semangat berkarya," terangnya, di JOOX Kanal Komunal episode ke-4.
Setelah tur ke Eropa bertajuk From Bali to Europe selama sebulan pada Juni-Juli 2014, mereka akhirnya kembali dengan karya baru di Agustus. Karya tersebut dirangkum dalam album Perspektif Bodoh II.
Di 2015, Nosstress berkolaborasi dengan Mitra Bali Fair Trade untuk menggarap album mini berjudul Viva Fair Trade. Di dalamnya berisi lima lagu berkenaan dengan kesetaraan gender, buruh anak, dan kerusakan lingkungan.
Selain tiga album di atas, band pelantun Semoga, Ya itu juga terlibat dalam dua proyek album kompilasi.
Nosstress dok YouTube Nosstress Bali
Pertama ada Bali Bergerak (2014) bersama The Dissland, Rollfast, Joni Agung & Double T, The Bullhead, The Hydrant, Superman Is Dead, Navicula, Made Mawut, Scares Of Bums, Ripper Clown, dan Ugly Bastard.
ADVERTISEMENT
Album tersebut menjadi suara perlawanan para musisi menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
Selanjutnya, ada album buku bertajuk Prison Songs: Nyanyian Yang Dibungkam (2015) yang berisi kumpulan lagu-lagu ciptaan mantan tahanan politik semasa menghuni jeruji besi pada 1965.
Nosstress berkolaborasi bareng Jerinx dari Superman Is Dead, Banda Neira, Dadang Pranoto (Navicula/Dialog Dini Hari), Made Mawut, dan Fajar Merah.
Nosstress dok YouTube Nosstress Bali
Sampai pada 2017 kembali meluncurkan albumnya sendiri berjudul Ini Bukan Nosstress yang hadir dengan konsep berbeda.
Kesembilan lagu di dalamnya diciptakan dan dilantunkan langsung oleh penulisnya. Bukan lagi mereka bertiga.
Ini Bukan Nosstress jadi album terakhir yang digarap bareng Cok Bagus, sebab dia resmi hengkang pada 24 November 2020.
Setelah pengumuman tersebut, Man Angga dan Guna Warma mengeluarkan Terima Kasih di 19 Desember 2020. Lagu ini sebagai hadiah bagi para pendengar yang telah menemani perjalanan Nosstress, dan tanda resminya pengunduran diri Cok Bagus.
ADVERTISEMENT

Cara Nosstress Jaga Penggemar yang Solid

Walau sudah terbentuk sekitar 12 tahun lamanya, Nosstress masih memiliki penggemar yang setia sampai sekarang. Bagi mereka, fans dan komunitas musik di Bali bagai bensin pada api, yang selalu menyiram semangat agar keinginan untuk berkarya terus berkobar.
Supaya terus solid antara penggemar dan band, Man Angga mengungkapkan caranya cuma harus terus berkarya.
"Yang penting kami tetap bikin karya. Jadi mau enggak mau perhatian masih ada ke Nosstress. Kalau kami berhenti berkarya, mungkin bisa dilupakan," jelasnya.
Enggak berhenti di situ, Nosstress juga membahas banyak hal lainnya bersama komunitas fotografer panggung, Stage ID, di JOOX Kanal Komunal episode ke-4 yang dipandu Adjis Doa Ibu.
Kamu bisa menyaksikan rerun selengkapnya lewat aplikasi JOOX di sini.
ADVERTISEMENT

JOOX Kanal Komunal

JOOX Kanal Komunal adalah program mingguan untuk mengenalkan musisi jagoan dari setiap daerah dan komunitas kreatif.
Melalui Kanal Komunal, kamu bisa mengetahui perkembangan musik terkini sampai kisah inspiratif para musisi, seperti Sal Priadi, Nosstress, .Feast, Kapal Udara, serta komunitas Swara Gembira, RURUradio, Sobat Ambyar, Kedubes Bekasi, dan masih banyak lagi.
Kanal Komunal hadir dalam delapan episode secara reguler setiap Jumat pukul 20.00 WIB, dan hanya tayang di aplikasi JOOX Live.