Panggung Megah dan Genre yang Beragam di Hammersonic 2018

23 Juli 2018 12:19 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pesta musik cadas terbesar se-Asia Tenggara, Hammersonic Festival 2018, sukses dilangsungkan pada Minggu (22/7), berlokasi di Pantai Karnaval Ancol Jakarta. Terdapat total 38 band cadas dari dalam dan luar negeri yang diundang tampil dalam gelaran festival bertajuk 'Metalveva Jayamahe' tersebut.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, gelaran Hammersonic Festival tahun ini memiliki atmosfer yang cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Hal tersebut mungkin, salah satunya, paling jelas terlihat dari konsep penataan panggung yang seluruhnya ditempatkan di luar ruangan.
Empire Stage, yang notabene menjadi panggung utama Hammersonic Festival 2018, dirasa sukses menjadi platform yang megah bagi para penampil. Tak hanya dari segi ukurannya yang besar, namun penggunaan artwork serta pencahayaannya pun membuat panggung tersebut terlihat begitu mewah
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
Hal lain yang membuat gelaran Hammersonic Festival 2018 ini berkesan adalah kurasi band dengan genre yang lebih beragam. Jika sebelumnya cukup identik dengan band-band bergenre metal saja, kali ini, penyelenggara memilih untuk juga mengundang beberapa band yang memiliki akar musik cadas lainnya, seperti punk dan emo. Beberapa nama besar yang tampil adalah Dead Kennedys (DK) hingga H20.
ADVERTISEMENT
Salah satu penampilan yang cukup berkesan adalah dari band extreme metal asal Meksiko, Brujeria. Band yang selalu tampil dengan scarf ala gangster yang menjadi ciri khasnya itu, melakukan hampir seluruh interaksi di atas panggung menggunakan bahasa latin.
Hal tersebut tak jarang mengundang respons unik dari para penonton, yang tidak memahami bahasa tersebut. Meski begitu, aksi mereka pada sore itu berhasil menarik simpati penonton saat kedua vokalisnya mengajak untuk mengacungkan tangan dan meneriakkan chants protes untuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
Selain itu, aksi yang juga tak kalah menarik pada event tersebut adalah dari band H20. Band hardcore punk asal New York, Amerika Serikat, tersebut sukses menyajikan penampilan yang begitu energetik dalam setnya yang berdurasi sekitar satu jam.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sang vokalis, Toby Morse, juga mengajak anaknya untuk turut naik ke atas panggung dan membawakan beberapa lagu dari H20.
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hammersonic Festival 2018 (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
Penampilan yang tak kalah apik juga ditunjukkan oleh beberapa line up lainnya seperti Escape The Fate, Dead Kennedys, hingga IHSAHN. Malam gelaran Hammersonic Festival 2018 pun akhirnya ditutup dengan aksi dari band heavy metal asal Swedia, In Flames.