Pemilik Konter: Strategi “Beli-Buang” Kartu SIM Dianjurkan Provider

11 Januari 2018 19:29 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konter Pulsa (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konter Pulsa (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi anak-anak zaman sekarang, kebutuhan untuk membeli kuota bisa disejajarkan dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Bahkan, enggak sedikit dari mereka mengaku rela untuk kelaparan ketimbang enggak bisa scroll Instagram. Seenggaknya, itu yang disampaikan oleh salah satu siswa SMA asal Garut, Russel.
ADVERTISEMENT
"Kalau enggak ada nasi kita enggak bisa makan, kan. Sama kayak ini, kalau enggak ada kuota aku juga enggak bisa buka internet. Terus, kalau enggak ada pulsa kita masih bisa buka Line, Instagram, Path. Coba kalau enggak ada kuota? Yauda 'mati' aja itu handphone. Itu sebabnya, saya suka beli kartu internet sekali pakai dengan harga murah, tapi punya kuota yang banyak, " ujar Russel kepada kumparan (kumparan.com).
Rupanya, kebiasaan membeli kartu perdana dengan sistem "beli-buang" ini diakui oleh beberapa penjual pulsa memang lagi nge-tren di kalangan anak muda. Bahkan, menurut beberapa penjual, bisnis jual beli kartu perdana dengan sistem "beli-buang" ini jadi andalan dalam usaha mereka. 
"Kartu perdana kuota ini lagi banyak yang nyari, Mbak. Biasanya, sih, anak-anak muda nyari buat kuotanya doang. Kalau kuotanya abis, ya, dibuang. Tapi kalau nomornya cantik ya dipakai. Itu memang strategi penjualan provider," kata Samsudin, penjual pulsa di daerah Mampang Prapatan, kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Kartu perdana dengan paket data internet yang ditawarkan para operator selular memang dicari konsumen karena sistem ini memberikan bonus kuota internet yang melimpah bagi para pemakai.
Tawaran ini memang lebih menggiurkan daripada membeli kuota internet isi ulang atau reguler. Terkait dengan adanya aturan pemerintah mengenai registrasi SIM Card yang diberlakukan sejak 31 Oktober 2017 lalu, ternyata enggak menghentikan orang-orang untuk membeli kartu perdana dengan sistem "beli-buang" tersebut.
"Kita juga beli dari orang sananya (provider) langsung. Yang ini (kartu-kartu khusus kuota) biasanya sudah tinggal pakai saja. Karena sudah diregistrasi sama orang sananya. Makannya, segelnya biasanya sudah gak utuh," ujar Ayu (bukan nama sebenarnya), salah satu penjual pulsa di daerah Pasar Minggu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Samsudin menambahkan bahwa sebelum membeli, biasanya para penjual akan menanyakan pada calon pembelinya terkait kartu yang akan dia beli. Apakah hanya dipakai untuk internetan atau untuk pemakaian jangka panjang.
"Soalnya bisa diakalin, mbak. Jadi kalau kartu perdananya mau dipakai SMS dan telepon baru didaftarin pakai KK dan NIK KTP ke 4444. Tapi, kalau cuma dipakai buat internet, sih, enggak usah didaftarin pakai KK dan NIK KTP, cuma diaktifikn paket internetnya saja," tutupnya.