Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Pemuda Desa di Pemalang Diajak Melek Teknologi dan Keterampilan Digital
13 Januari 2025 11:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Desa Siber Indonesia (DSI) mendukung pengajaran pemrograman (coding ) masuk ke dalam kurikulum tingkat dasar dan menengah, seperti yang digagas Wapres Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, pun dipilih menjadi pilot project untuk merealisasikan desa cerdas berbasis teknologi.
Pendiri Desa Siber Indonesia, Bangkit Kukuh, menegaskan program ini sejalan dengan visi besar DSI untuk membangun desa yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
“Ini bukan sekadar memperkenalkan coding sebagai keterampilan baru, tetapi juga membangun pondasi teknologi di desa yang mampu memberdayakan masyarakat dan mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045,” ujar Bangkit.
Sebagai percontohan, Desa Bulakan akan menjadi model penerapan teknologi secara menyeluruh. Program ini mencakup pengembangan infrastruktur digital, pelatihan keterampilan teknologi, serta penciptaan ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Program Desa Siber Indonesia tidak hanya fokus pada pendidikan teknologi, tetapi juga digitalisasi layanan publik di tingkat desa. Teknologi akan diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi masyarakat, seperti melalui aplikasi berbasis teknologi untuk pengelolaan hasil pertanian, promosi wisata lokal, hingga administrasi desa.
ADVERTISEMENT
Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk mengadopsi teknologi sebagai pilar pembangunan. Bangkit memastikan model ini dapat direplikasi di desa lain dengan dukungan pemerintah dan mitra strategis.
“Dengan semangat gotong royong, kami percaya desa-desa bisa menjadi ujung tombak perubahan. Ini adalah langkah nyata yang tidak hanya mengubah wajah desa, tapi juga memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional di era digital,” jelas Bangkit.
Sementara itu, Andri Johandri, salah satu pendiri DSI, menyebutkan pihaknya telah mulai memberikan pelatihan coding kepada anak-anak di Desa Bulakan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan mereka menghadapi era digital.
“Kami sudah bergerak memberikan pelatihan coding dasar kepada pemuda, anak-anak di Desa Bulakan. Antusiasme mereka sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa anak-anak desa memiliki potensi besar untuk menguasai teknologi jika diberikan akses dan bimbingan yang tepat,” ujar Andri.
ADVERTISEMENT
Andri menambahkan program ini adalah upaya untuk menjembatani kesenjangan teknologi di desa. “Kami ingin anak-anak desa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar teknologi seperti anak-anak di perkotaan. Jika mereka memiliki akses yang memadai, bukan tidak mungkin mereka bisa bersaing secara global,” tegasnya.
Andri juga menyoroti pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan digital seperti pemrograman, kecerdasan buatan (AI), dan machine learning.
“Dengan kemampuan ini, anak-anak desa tidak hanya akan menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi yang inovatif bagi masyarakat mereka sendiri,” pungkasnya.