Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pentingnya Belajar Grafologi dari Kacamata HRD
17 September 2019 13:39 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:12 WIB
ADVERTISEMENT
Sebelum memasuki dunia kerja, kamu diharuskan melewati beberapa tahap sampai akhirnya bisa diterima oleh perusahaan yang kamu inginkan.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahap yang harus kamu lewati salah satunya adalah tahap interview bersama dengan HRD (Human Resources Developement). Pada tahap ini, biasanya kamu akan diberikan beberapa pertanyaan pribadi mengenai dirimu, keluarga, dan lain-lain. Gunanya bukan untuk kepo semata, namun ingin mengetahui bagaimana kepribadianmu di luar dari urusan pekerjaan.
Selain itu, kamu juga akan diminta untuk mengerjakan tes psikologi. Namun, beberapa perusahaan enggak lagi melakukan tes psikologi untuk mengetahui kepribadian dari karyawannya.
Tes Grafologi jadi salah satu tes yang bisa dibilang prosesnya lebih cepat dibandingkan tes psikologi dan mulai sering digunakan pada saat sesi interview.
Nah, berbicara mengenai Grafologi, kumparan baru aja mewawancara Alfonsa Sheila selaku HR Operation and Engagement di sebuah perusahaan startup.
Sheila menjelaskan bahwa Grafologi pada dasarnya melihat sifat alam bawah sadar seseorang yang selama ini enggak disadari oleh orang tersebut.
ADVERTISEMENT
"Karena sometimes kita, tuh, sering lupa sama diri kita. Sibuk sama pekerjaan, sibuk mesti harus menampilkan diri seperti apa yang society pengin," jelas Sheila.
Cara kerja tes Grafologi ini dengan melihat cara kamu menulis huruf-huruf tertentu lewat sebuah tulisan tangan. Nantinya, para kandidat akan diminta menulis cerita apapun sebanyak sepuluh baris. Nah, dari situ baru bisa dilihat bagaimana karakter kamu yang sebenarnya.
Dari hasil yang dilihat oleh HRD ini, nantinya akan diteruskan kepada user. Pihak HRD akan memberi tahu para user mengenai karakter dan kepribadianmu.
Tujuannya, supaya para user mengetahui kepribadian dan cara mengatasi calon karyawannya tersebut, terlebih jika orang ini sudah dipekerjakan di perusahaan.
"Gue lebih ke arah yang, --apakah fit enggak, sih, sama atasan dan culture kita. Ini anak, nih, sifatnya gimana," jelas Sheila.
ADVERTISEMENT
Menurut Sheila, tulisan seseorang ada yang bisa berubah dan ada yang mutlak. Jadi ada tanda-tanda tertentu, yang merupakan aturan baku dan sudah menjadi karakteristik, jadi sulit untuk diubah.
Ada juga gaya tulisan yang sementara, jadi misalnya saat ini kamu sedang emosi, pasti dua sampai empat hari kemudian, gaya tulisanmu juga akan berubah.
"Untuk melihat emosi seseorang itu dilihat dari caranya menulis huruf 'd', huruf 'p' menjadi indikator untuk melihat kecemasan seseorang, dan huruf 't' untuk melihat seberapa besar kemauan kamu meraih apa yang kamu inginkan," ungkapnya.
Dari cara kamu menulis, bisa dilihat sudah berapa lama masalah yang kamu miliki menumpuk dalam hatimu. Maka dari itu, Grafologi sangat berguna untuk kamu agar bisa menyalurkan segala emosi yang ada dalam hati supaya enggak menjadi beban yang menumpuk.
ADVERTISEMENT
Enggak hanya tulisan aja, lho, Grafologi juga bisa menilai karakter dari gaya tanda tanganmu. Dari tanda tanganmu akan diketahui bagaimana hubunganmu dengan masa lalumu.
Menurutnya, enggak cuma HRD, para atasan sangat penting untuk mempelajari ilmu Grafologi, karena dia jadi bisa mengetahui seberapa besar kemampuan seseorang untuk bergabung dengan sebuah tim dalam perusahaan.
"Secara pribadi, menurut gue bermanfaat banget, karena di saat gue harus ngetes orang, gue interview orang, gue bisa gali lebih dalem soal anak ini. Gue pengen tahu dia itu gimana, bisa enggak dia gabung sama organisasi gue, bisa enggak dia cocok sama atasannya," jelasnya.
Sebenarnya, ilmu Grafologi bisa kamu pelajari sendiri, terutama buat kamu yang ingin mengetahui tentang diri sendiri, namun saat ini udah banyak pelatihan untuk mempelajari ilmu Grafologi.
ADVERTISEMENT
Perlu waktu enam bulan bagi Sheila untuk mengikuti kursus mempelajari ilmu Grafologi yang pada akhirnya membuatnya mendapat sertifikat.
Di akhir pembicaraan, Sheila mengatakan Grafologi pada dasarnya untuk mengenali dirimu sendiri, supaya kamu bisa mencintai dirimu sendiri, mengembangkan apa yang kamu punya, potensi, dan mengurangi keburukan kita.
Nah, dengan mengetahui tentang diri sendiri, maka kamu akan lebih bisa berhubungan dengan orang lain.
Tertarik mempelajari Grafologi lebih dalam?