news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

People Pleaser, Selalu Buat Orang Lain Bahagia padahal Diri Sendiri Tersiksa

7 September 2021 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi . Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi . Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kalau kamu sering merasa ingin selalu membuat orang lain bahagia, meski harus membuang waktu dan energi diri sendiri, bisa jadi kamu adalah seorang people pleaser.
ADVERTISEMENT
Menurut psikolog Ni Made Putri Ariyanti dari Universitas Airlangga, ada tiga tanda yang menunjukkan kamu adalah people pleaser.
Bahkan mungkin kamu selalu siap disalahkan meski itu kesalahan orang lain. Sebab people pleaser berpikir lebih baik minta maaf ketimbang dimusuhi atau dibenci orang lain. Tiada hari berlalu tanpa meminta maaf.
Ini karena kamu selalu membutuhkan validasi dari orang lain. Mungkin kamu percaya hanya pantas disukai seseorang jika sudah memberikan semua yang dimiliki untuk orang tersebut. Karena takut akan penolakan, kamu akan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari orang lain.
Kamu cenderung selalu melontarkan jawaban 'Ya' pada setiap kesempatan karena bersedia melakukan semua hal yang diminta orang lain.
ADVERTISEMENT
Misalnya, kamu sebenarnya enggak pengin datang ke sebuah acara, tapi karena takut dan dihantui rasa bersalah, kamu tetap datang. Akhirnya, kamu juga tetap merasa bersalah karena membuang-buang waktu sendiri. Padahal kamu bisa mengisinya dengan kegiatan lain yang menyenangkan di rumah.
Putri menambahkan, penyebab seseorang menjadi people pleaser ada banyak. Mulai dari trauma, orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan, sampai kepercayaan diri yang rendah.
Jika terus-menerus dilakukan, seorang people pleaser dapat merasa frustrasi karena orang-orang yang memanfaatkan enggak menyadari pengorbanan yang diberikan.

Cara Berhenti Jadi People Pleaser