Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Peran Generasi Muda Memajukan Indonesia melalui Industri Sawit
4 Maret 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 5 menitMasa depan industri kelapa sawit Indonesia berada di tangan milenial. Generasi ini dinilai mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin kelapa sawit dunia dan industri agronomi.
Pasalnya, industri kelapa sawit bisa dijadikan lahan inovasi serta memberikan kesempatan kerja untuk generasi muda. Apalagi kelapa sawit merupakan bagian penting dari produk yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cokelat, lipstik, margarin, sabun, mi instan, sampo, detergen, hingga roti.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perkebunan besar di Indonesia didominasi oleh tanaman kelapa sawit pada 2020. Jumlahnya mencapai 8,9 juta hektar, naik hampir 300 ribu hektare dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 8,6 juta hektare.
Kontribusi ekspor kelapa sawit juga tak kalah dari batu bara. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan data bahwa kelapa sawit menyumbang ekspor sebesar 18,9 miliar dollar AS atau setara Rp 265 triliun pada 2018. Tiga terbesar negara tujuan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia adalah India (6,71 juta ton), Uni Eropa (4,78 juta ton), dan Tiongkok (4,41 juta ton).
Namun sayangnya, industri ini belum dilirik oleh generasi muda. Padahal, merekalah yang akan menjadi penentu masa depan industri kelapa sawit Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Diperlukan peran dan kreativitas generasi muda agar Indonesia mampu mengelola dan menghasilkan berbagai produk unggul dari kelapa sawit.
Menggapai Mimpi dengan Menggeluti Bidang Agronomi
Dedy Gerson Gultom adalah satu anak muda Indonesia yang memutuskan berkarir di industri kelapa sawit. Ia merupakan lulusan program beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food 2012.
“Saya berasal dari keluarga petani, sejak kecil sudah terbiasa dibawa orang tua ke sawah dan kebun holtikultura yang disewakan oleh pemilik tanah untuk kami usahakan walaupun areal tidak cukup luas (kurang dari 1 ha). Karena sudah terbiasa dengan pertanian dalam kehidupan sehari-hari, sehingga saya tidak terlalu tertarik dengan pertanian dan ketika mau kuliah justru ingin mencoba ke jurusan di luar pertanian,” ungkapnya.
Namun sayangnya, keuangan keluarga membuat Dedy terpaksa mengubur dalam keinginannya untuk berkuliah kala itu. Ia pun tak patah arang dan tetap berdoa agar bisa berkuliah. Semangatnya pun mengantarkan Dedy pada program beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food yang diinfokan dari salah satu anggota keluarganya.
Dedy pun memutuskan untuk mencoba kesempatan itu agar ia dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Saya punya mimpi agar dapat berkuliah dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Apalagi beasiswa tersebut ada ketentuan langsung bekerja setelah lulus kuliah, dapat dana pendidikan full dan bantuan biaya hidup selama menjalani perkuliahan. Itu sangat menolong saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” lanjutnya.
Lebih lanjut Dedy bercerita, selama mengikuti program beasiswa ini, ada banyak kegiatan pelatihan yang ia terima, diantaranya bimbingan mental dan fisik, pelatihan manajerial serta program magang di perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food
Dedy mengaku program magang mengajarnya tentang pola kerja, kedisiplinan, serta praktik-praktik agronomi yang baik di perkebunan. Selain itu, selama menekuni pekerjaan di perkebunan kelapa sawit, ia juga cukup mendapatkan wawasan baru seputar pengetahuan dan pemahaman agronomi kelapa sawit yang terus berkembang.
Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga Lewat Beasiswa
Berasal dari latar belakang keluarga petani padi dan sayuran, Dedy yakin pendidikan yang didapatkan melalui beasiswa ini telah membantu menjembatani segala keterbatasan ekonomi dan impiannya.
“Program beasiswa tentu memiliki arti besar bagi hidup saya. Saya adalah anak kedua dari lima bersaudara, dan setelah bekerja di Sinar Mas Agribusiness and Food, saya dapat membantu menyekolahkan adik-adik saya,” lanjutnya.
Saat ini Dedy meniti karir sebagai Asisten Kepala Agronomi yang membuatnya mendapat kesempatan bekerja di Riau dan Papua. Dedy bertanggung jawab untuk mengurus lahan perkebunan kelapa sawit perusahaan, seperti perencanaan kerja bersama asisten perkebunan, memantau pekerja di lapangan, serta mengurus administrasi kebun.
Kelapa Sawit Sebagai Penopang Perekonomian Nasional
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, 70 persen dari produksi minyak kelapa sawit 2018 dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan 30 persen sisanya untuk konsumsi dalam negeri. Nilai sumbangan devisa minyak kelapa sawit Indonesia sepanjang 2018 mencapai US$20,54 miliar atau setara Rp 289 triliun.
Selain penyumbang devisa subsektor perkebunan, industri minyak kelapa sawit Indonesia juga menyediakan lapangan pekerjaan yang besar dan memberikan kontribusi pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
Dedy berharap banyak generasi muda yang mencintai pertanian, khususnya tertarik dengan industri kelapa sawit. Sebab banyak peluang yang bisa didapat dari industri ini, termasuk bisa mendapatkan beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food dan masa depan yang terjamin.
Beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food 2022 Menantimu!
Program ini memberikan kesempatan kepada para siswa berprestasi yang memiliki minat dalam industri agribisnis. Beasiswa ini menawarkan tiga program beasiswa: SMART Mills, SMART Agro, dan Beasiswa Prestasi.
Setelah lulus, para siswa akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di perkebunan atau pabrik penyulingan Sinar Mas Agribusiness and Food dan siap berkontribusi untuk menghadirkan bahan pangan dan bahan bakar untuk dunia secara berkelanjutan. Hal inilah yang membedakan beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food dengan beasiswa yang lain.
Ingin mewujudkan mimpi Anda seperti Dedy? Temukan informasi lebih lanjut seputar beasiswa Sinar Mas Agribusiness and Food di sini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sinar Mas Agribusiness and Food