Perjalanan Brand Lokal Erigo yang Awalnya dari Depok, Kini Muncul di New York

29 Maret 2021 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iklan Erigo di New York dok IG @erigostore
zoom-in-whitePerbesar
Iklan Erigo di New York dok IG @erigostore
ADVERTISEMENT
Brand lokal Erigo milik Muhammad Sadad baru-baru ini viral karena iklannya terpampang di tengah hiruk pikuk Times Square New York, Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Hadirnya iklan tersebut menjadi awal dan penanda bahwa brand asal Indonesia tersebut akan hadir dan memperluas pasar di AS.
"Ini bukan pencapaian akhir, melainkan titik awal perjalanan kami untuk terus berkembang dan memperluas bisnis Erigo. Bagi kami, sebuah kebanggaan dapat menampilkan brand Indonesia. Tapi masih banyak mimpi-mimpi yang ingin kami capai untuk membawa Erigo agar dikenal hingga negara-negara lain dan menunjukkan bahwa produk lokal memiliki potensi besar," kata CEO Erigo, Muhammad Sadad, dilansir Antara.

Perjalanan Erigo

Pencapaian ini enggak diraih secara instan. Sadad memulai perjalanan yang penuh lika-liku sejak 2011 dari studio kamar salah satu apartemen di Depok. Dia belum punya karyawan tetap atau tim.
Dua tahun kemudian, nama Erigo lahir jadi entitas bisnis. Awalnya Erigo mengusung konsep bertema batik dan ikat, tapi beralih ke fashion kasual.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya Erigo lakukan untuk memperluas jangkauan pasar, salah satunya online webstore yang diluncurkan di 2013. Namun pada saat itu, penjualan offline memang masih lebih besar.
Tapi Sadad memberanikan diri untuk mengembangkan bisnisnya. Erigo yang baru berumur dua bulan saat itu mulai ikut berpartisipasi pada acara-acara offline.
Sadad selalu ikut andil dan turun langsung dalam mengembangkan Erigo. Dia rela tidur di mushola mal sampai mandi di pom bensin selama mengikuti acara demi menekan pengeluaran.
Dia terus berpromosi di acara-acara luring dan akhirnya melebarkan sayap ke pemasaran daring dengan bergabung ke dalam platform e-commerce pada 2017.
"Sebuah perjalanan panjang hingga kami bisa sampai di titik ini. Mulai Erigo lahir, hanya memiliki tenaga 11 orang dengan kawasan di Parung, hingga saat ini kami bisa meraih salah satu pencapaian luar biasa," kata Sadad.
ADVERTISEMENT

Penjualan Erigo Tumbuh Pesat

Setelah bergabung di e-commerce, Sadad merasakan dampak signifikan terhadap angka penjualan. Sepanjang 2020, Erigo mencatat peningkatan pesanan hingga lebih dari 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski begitu, pandemi COVID-19 turut berdampak kepada bisnis Erigo. Di awal pandemi, beberapa karyawan terpaksa dikurangi. Enggak lama setelah itu, pesanan meningkat sehingga Erigo harus menambah karyawan lebih banyak.
Kini sudah ada enam authorized store di Tangerang, Banjarmasin, Malang, Palembang, Yogyakarta, dan Kendari secara online. Produknya juga sudah bisa dibeli di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Sadad mengatakan, mereka sering mendapatkan pesan dari konsumen luar negeri yang ingin tahu cara membeli produk ke negara mereka.
"Sudah berjalan selama hampir satu tahun, kami melihat respons yang positif dan tingkat pesanan yang memuaskan dari konsumen luar negeri yang mayoritas berasal dari negara Singapura dan Malaysia. Chino pants dan coach jacket menjadi produk favorit mereka," terang Sadad.
ADVERTISEMENT
Sadad berharap perjalanan Erigo hingga saat ini bisa menjadi semangat bagi para pelaku brand lokal lain untuk sama-sama mengharumkan nama Indonesia.
"Jangan takut untuk memulai dan bermimpi. Semuanya akan dimulai jika kita sudah mulai melakukan sesuatu," pungkasnya.