Psikolog: Pentingnya Kontrol Diri Dalam Penggunaan Media Sosial

8 Januari 2023 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jebakan media sosial. Foto: GO DESIGN/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jebakan media sosial. Foto: GO DESIGN/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hampir semua orang menggunakan media sosial, tak terkecuali para remaja. Banyak anak remaja menjadikan medsos sebagai sarana mengekspresikan diri.
ADVERTISEMENT
Kendati memiliki banyak manfaat, media sosial juga memiliki dampak negatif bagi para remaja. Salah satunya adalah medsos bikin para penggunanya tidak percaya diri karena kerap membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.
"Media sosial bisanya seseorang cenderung akan memposting sisi-sisi yang idealnya saja dalam hidupnya, sehingga sosial media bisa menjadikan anak menjadi patokan standar ideal," kata psikolog Citra Ayi Safitri saat dihubungi kumparan, Minggu (8/1).
Menurut Citra ada banyak cara untuk mengatasi rasa insecure saat menggunakan media sosial. Salah satunya adalah dengan mengontrol penggunaan medsos.
"Kita mungkin sulit untuk mengontrol tahu-tahu scroll sudah dua jam tiga jam, jadi ketika kita melakukan itu, kita bisa gantikan dengan kegiatan lain yang sangat kita sukai, yang sama-sama punya reward psikologis buat diri kita," ujar Citra.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Citra mengatakan bahwa kegiatan yang bisa dilakukan dalam menggantikan kebiasaan bermedsos enggak hanya hal-hal yang disukai remaja, tapi juga bisa mendatangkan manfaat untuk kepercayaan diri mereka.
‘’Di satu sisi kita suka, tapi di sisi lain mendatangkan manfaat untuk mendatangkan kepercayaan diri. Misalnya kegiatan-kegiatan yang kaitannya sama hobi, kaitannya sama mengasah keterampilan dan lain sebagainya,’’ tambah Citra.
Ilustrasi Facebook dan Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
Kemudian, Citra juga menegaskan bahwa peningkatan self esteem juga menjadi kunci ketika ingin mengurangi perasaan insecure pada saat menggunakan media sosial. Di mana self esteem ini merupakan istilah yang merujuk pada kepercayaan seseorang yang menyakini bahwa dirinya memiliki perasaan bahagia.
‘’Ada satu penelitian mengatakan bahwa self esteem ini adalah kepercayaan seseorang bahwa dirinya bahagia. Nah, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self esteem itu ditemukan lebih tinggi pada orang-orang yang lebih sedikit mengakses media sosial. Sehingga kalau ingin mengurangi insecure, selain mencari kegiatan alternatif kurangilah mengakses medis sosial,’’ tambah Citra.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Citra juga memberikan tips agar remaja bisa lebih memfilter kembali apa yang mereka ingin lihat pada saat menggunakan media sosial.
‘’Ketika kita punya follower di media sosial, kita bisa senyapkan postingannya sehingga kita tidak bisa lihat. Jadi, sebenarnya kita juga harus memfilter apa yang kita ingin lihat juga,’’ pungkasnya.
Laporan Mutiara Oktaviana