Rekomendasi 10 Film Indonesia Pemenang Penghargaan yang Hadir di Netflix

Ilustrasi menonton Netflix. Foto: Shutter Stock

Hari ini, Senin (30/3), diperingati sebagai Hari Film Nasional. Salah satu cara terbaik untuk merayakannya adalah dengan menonton film-film kebanggan Indonesia.

Film-film ini telah memenangkan penghargaan di sejumlah acara di dalam maupun luar negeri. Kini, film tersebut bisa dengan mudah disaksikan di platform streaming Netflix.

"Kami memberikan apresiasi dan dukungan yang besar bagi semua pemain, sineas, dan kru film Indonesia. Kami percaya Indonesia memiliki banyak cerita berkualitas, dan kami tidak sabar untuk menghadirkannya di Netflix," kata Raphael Phang selaku Manager Content Acquisition SEA Netflix, dari keterangan yang diterima kumparan.

Simak rekomendasi lengkapnya di bawah ini, gaes!

Pintu Terlarang dok Netflix

Film ini menjadi pemenang di Festival Film Indonesia pada 2009 untuk kategori Sinematografi Terbaik dan Penyunting Gambar Terbaik, serta menyabet penghargaan Film Terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009.

Dibintangi oleh Fachri Albar dan Marsha Timothy, Pintu Terlarang menceritakan kehidupan seorang pematung sukses yang berubah 180 derajat ketika ia mulai menerima pesan-pesan misterius dari orang yang meminta bantuannya.

Pintu Terlarang akan tayang di Netflix pada 31 Maret 2020.

Modus Anomali dok Netflix

Modus Anomali menjadi pemenang dalam kategori Bucheon Award di Network of Asian Fantastic Films 2011. Film thriller menegangkan ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang pergi berlibur di hutan dengan keluarganya.

Namun, yang terjadi justru serangkaian peristiwa aneh yang mengancam nyawa keluarganya. Modus Anomali dibintangi oleh Rio Dewanto, dan akan tayang pada 31 Maret 2020.

Sang Penari dok Netflix

Di ajang Festival Film Indonesia 2011, film ini menang di kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

Sang Penari mengikuti perjalanan dua remaja yang hidup dalam kemiskinan di desa mereka pada 1960-an. Sang perempuan, Srintil (Prisia Nasution), adalah seorang penari yang dipercayai memiliki kemampuan gaib dalam tariannya. Sementara sang lelaki, Rasus (Oka Antara), pergi meninggalkan kampungnya untuk bergabung dengan pasukan tentara.

Film ini sudah bisa disaksikan di Netflix.

5 cm dok Netflix

Film ini menyabet penghargaan Sinematografi Terbaik di Pemenang Festival Film Indonesia 2013. Film yang dibintangi oleh Raline Shah, Fedi Nuril, Herjunot Ali, Pevita Pearce, Denny Sumargo, dan Saykoji tersebut menceritakan lima orang sahabat yang menemukan arti pertemanan dalam sebuah perjalanan mendaki Gunung Semeru.

Film ini juga sudah bisa disaksikan di Netflix.

Cahaya dari Timur: Beta Maluku dok Netflix

Cahaya dari Timur: Beta Maluku memenangkan kategori Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2014.

Film yang sudah tayang di Netflix ini, berpusat pada karakter Sani Tawainella (Chicco Jerikho), yang melatih sepak bola untuk anak laki-laki daerah di tengah konflik Islam dan Kristen di Maluku.

Tabula Rasa dok Netflix

Film ini juga mendapat penghargaan di Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Skenario Asli Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik.

Tabula Rasa yang akan tayang di Netflix pada 31 Maret 2020 ini, bercerita tentang Hans (Jimmy Kobogau) dari Serui, Papua, yang bermimpi untuk menjadi atlet sepak bola profesional, namun selalu ada saja yang menghalanginya. Ketika Hans hampir kehilangan harapan, ia bertemu dengan Mak (Dewi Irawan), seorang pemilik restoran, yang akan mengubah kehidupannya selamanya.

Athirah dok Netflix

Athirah menang di sejumlah kategori dalam Festival Film Indonesia 2016. Mulai dari kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, sampai Penata Busana Terbaik.

Athirah juga berhasil mendapat pengakuan di kancah global, di mana film ini tayang di Busan International Film Festival 2016, Tokyo International Film Festival 2016, dan Vancouver International Film Festival 2016.

Film yang sudah bisa disaksikan di Netflix ini, mengambil latar tahun '50-an di Makassar dan menceritakan kehidupan seorang ibu muda bernama Athirah (Cut Mini) yang berubah ketika suaminya menikahi wanita lain. Hidup dalam masa yang memperbolehkan poligami memaksa Athirah untuk berjuang mempertahankan integritas keluarganya.

Cek Toko Sebelah dok Netflix

Film yang telah tayang di Netflix ini memenangkan kategori Skenario Asli Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2017.

Cek Toko Sebelah mengikuti perjalanan Erwin (Ernest Prakasa), seorang laki-laki muda yang bertekad untuk memiliki karier cemerlang. Namun, ketika ayahnya jatuh sakit, Erwin harus mengesampingkan ambisinya untuk membantu ayahnya mengelola toko keluarga mereka.

Pengabdi Setan dok Netflix

Film yang juga sudah bisa disaksikan di Netflix ini menyabet penghargaan Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Pemeran Anak Terbaik di Festival Film Indonesia 2017.

Pengabdi Setan juga menjadi Film Horor Terbaik di Toronto After Dark Film Festival 2018.

Pengabdi Setan adalah film horor yang berpusat pada sebuah keluarga bernasib buruk. Mereka mengalami berbagai peristiwa menyeramkan setelah ibunya.

Posesif dok Netflix

Film ini memenangkan kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2017.

Posesif bercerita tentang Lala (Putri Marino), seorang atlet selam yang menjalani tahun terakhirnya di SMA, dan bertemu dengan Yudhis (Adipati Dolken), seorang murid pindahan. Berawal dengan momen-momen manis, kisah cinta mereka pun teruji ketika Yudhis memperlihatkan sisi gelapnya.

Film ini juga sudah bisa ditonton di Netflix.