Review 'You' Musim ke-2: Saat Psikopat Cinta Mulai Taubat

31 Desember 2019 7:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joe Goldberg di 'You' musim ke-2 dok YouTube Netflix
zoom-in-whitePerbesar
Joe Goldberg di 'You' musim ke-2 dok YouTube Netflix
ADVERTISEMENT
Netflix telah menayangkan 10 episode terbaru dari serial 'You' musim ke-2. Di musim ini, kehidupan Joe Goldberg (Penn Badgley) sebagai pencari cinta berlanjut.
ADVERTISEMENT
Kini, Joe enggak lagi berada di New York, AS. Ia pindah hampir 4 ribu kilometer jauhnya, menuju Los Angeles.
Joe benci Los Angeles yang penuh kepalsuan, dan orang-orang yang mencoba terlalu berlebihan agar terlihat keren. Tapi, ia harus pindah ke sana demi hidup yang baru dan melarikan diri dari teror mantan pacarnya, Candace (Ambyr Childers).
Candace muncul di hadapan Joe dok YouTube Netflix
Nasib Candace lebih mujur dibandingkan Guinevere Beck (Elizabeth Lail). Cewek berambut ginger itu lolos dari Joe yang mencoba membunuhnya.
Melihat Candace yang masih sehat dan siap balas dendam, membuat Joe kalang-kabut. Karena itu, sekarang ia cuma ingin meninggalkan New York, dan menjalani hidup dengan tenang.
"A quiet guy who just wants to live a quiet life," ucapnya saat pertama kali tiba di apartemen barunya di Los Angeles.
ADVERTISEMENT
Saatnya Joe untuk taubat?
Joe di Los Angeles dok YouTube Netflix
Well, enggak sepenuhnya. Nyatanya dia masih menculik orang di ruang kaca yang berada di sebuah gedung penyimpanan.
Kali ini, korban pertamanya adalah seorang cowok bernama Will Bettelheim (Robin Lord Taylor), yang menjual jasa mengubah identitas. Joe memutuskan untuk mencuri identitasnya karena enggak ada yang tahu wajah Will.
Joe ternyata belum bisa lepas dari kebiasaan menguntit. Ia jatuh hati sama Love Quinn (Victoria Pedretti), seorang cewek yang bekerja sebagai manajer dapur di toko organik, Anavrin.
Love Quinn saat nongkrong bersama temannya dok YouTube Netflix
Joe melamar pekerjaan di Anavrin agar bisa lebih dekat dengan Love. Ia juga pindah ke apartemen dan memilih kamar di lantai dua supaya bisa mengamati kegiatan Love di rumah. Kenapa enggak sekalian mengganti nama jadi Rangga, ya, biar makin cocok sama Love (Cinta)?
ADVERTISEMENT
Hal lainnya adalah membunuh orang. Meski ia berusaha untuk berhenti, tetap aja dia melakukannya kepada Jasper Krenn (Steven W. Bailey) --mafia yang menagih utang dari Will asli-- dan Henderson (Chris D'Elia) --selebriti cabul yang membahayakan tetangganya, Ellie Alves (Jenna Ortega)--.
Of course, semua itu ia lakukan demi cinta. Klasik.
Joe saat pertama kali bertemu Love dok YouTube Netflix
Sayangnya, Joe udah enggak creepy kayak dulu. Entah karena ketakutannya akan teror Candace atau sosok Beck yang kerap muncul, tatapannya enggak seseram musim pertama, langkahnya gegabah, emosinya melempem, dan cintanya kepada Love kurang buta.
Adegannya selama menguntit enggak seintens musim pertama. Hal-hal yang ia rela lakukan demi pujaan hatinya enggak segila saat sama Beck. Yang Joe lakukan kali ini cuma mengamati Love di pasar ikan, menguping pembicaraannya saat lagi nongkrong, dan mengintip rumahnya dengan teleskop.
ADVERTISEMENT
Joe bahkan enggak mencari tahu soal mantan suami Love yang meninggal dunia. Ia juga enggak menculik atau bahkan membunuh Milo Warrington (Andrew Creer) yang sempat pacaran sama Love setelah mereka putus. Dia justru menyerah, dan hampir berhenti dari Anavrin agar enggak perlu melihat wajah Love lagi.
Tingkat kegilaan Joe 'Si Penguntit' terasa setengah-setengah, membuat musim ini kehilangan daya tarik utamanya.
Racikan yang sama
Delilah Alves, kakak Ellie Alves, dan tetangga Joe dok YouTube Netflix
Beberapa karakter dan plot dalam musim ini memiliki kesamaan yang terasa hampir terlalu mirip dengan musim sebelumnya. Kayak persahabatan Joe dan Ellie, cewek remaja berusia 15 tahun yang hidup berdua sama kakaknya, Delilah Alves (Carmela Zumbado), di kompleks apartemen.
Kedekatan Joe dan Ellie sebagai teman cukup akrab, mengingatkan kepada hubungannya dengan Paco (Luca Padovan) di musim pertama.
ADVERTISEMENT
Joe rela melindungi Ellie yang hampir menjadi korban napsu Henderson. Sama kayak saat dia membunuh Ron yang melakukan kekerasan kepada ibunya Paco.
Forty Quinn dan Joe Goldberg dok Instagram @scullynjames
Selain itu, kehadiran Forty Quinn (James Scully) sebagai saudara kandung Love terasa sama dengan peran Peach Salinger (Shay Mitchell), sahabat Beck.
Love merasa harus melindungi Forty, dan ada untuknya setiap kali dibutuhkan. Sama kayak yang dilakukan Beck kepada Peach. Di sisi lain, kehadiran Forty juga sempat menjadi hambatan dalam hubungan Joe dengan Love.
Pola yang enggak beda jauh ini cukup mudah untuk ditebak sejak dua episode pertama. Agak disayangkan suguhan plot yang berkembang di musim ke-2 ini cuma sisipan masa lalu Joe dengan keluarga yang disfungsional. Klise.
Diselamatkan oleh twist yang lebih menggigit
Joe Goldberg dan Love Quinn dok Instagram @younetflix
Satu-satunya hal yang patut disyukuri dari musim ke-2 ini adalah sejumlah twist yang cukup menggigit. Di antara twist terbesarnya mungkin menjadi alasan karakter Joe enggak terasa kuat.
ADVERTISEMENT
Ialah kehadiran Love itu sendiri. Love enggak cuma jadi objek cinta Joe yang baru setelah Beck. Dia juga yang mengendalikan musim ke-2 ini dengan menjadi pasangan yang tepat buat Joe.
Tepat, karena ternyata dia bisa mengimbangi kegilaannya. Bahkan beberapa karakter yang mati di musim ini akibat Love. Salah satunya Candace yang mati sia-sia membawa title sebagai crazy ex-girlfriend.
Kisah akhir Candace yang ironis ini juga menjadi twist menarik lainnya di musim ke-2. Sejak episode pertama, kemunculannya seakan dipersiapkan untuk menghancurkan hidup Joe. Sebenarnya banyak, sih, kesempatan yang dia punya buat balas dendam. Tapi, Candace justru melewatkannya begitu aja.
Secara keseluruhan, enggak ada yang terlalu berkesan dalam 'You' musim ke-2. Polanya terlalu mirip, pun kehadiran beberapa karakter baru terasa hanya sebagai pemanis. Jika akan ada musim ke-3 --kayaknya, sih, ada karena Joe bertemu cewek baru di akhir musim-- mari berharap aja plotnya lebih kaya, dan enggak cuma mengandalkan latar yang berbeda.
ADVERTISEMENT