Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Riset: Meme Bisa Mengganggu Kesehatan Remaja
25 Oktober 2018 18:45 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:21 WIB

ADVERTISEMENT
Ketika membicarakan soal media sosial, enggak bisa terlepas dari gambar yang disertai tulisan alias meme. Walau dinilai hanya sebagai lelucon, sebuah riset melaporkan bahwa meme berdampak buruk bagi kesehatan remaja. Kok, bisa, ya?
ADVERTISEMENT
Dilansir Highsnobiety, Kamis (25/10), para akademisi dari Loughborough University di Inggris menemukan fakta bahwa meme bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental. Temuan ini terangkum di penelitian bertajuk 'MEMEotive - Analysing the Effects of Internet Memes on Young Teenagers’ Health and Health Behaviours' yang diunggah Parlemen Inggris.
"Menormalkan perilaku yang tidak diinginkan seperti trolling, body shaming, dan bullying, dan kurangnya kepekaan dapat menjadi indikasi dari apatisme," jelasnya.
Dr. Ashley Casey, salah satu akademisi yang terlibat di penelitian itu menjelaskan, bahwa meme bisa menjadi validasi dari pola makan yang kurang sehat.
"Meme berperan dalam masalah obesitas remaja," kata Casey kepada laman The Telegraph.
"Misal, sebenarnya enggak wajar untuk bilang, 'aku baru makan seloyang kue cokelat'. Tapi kalau ada orang yang membuat meme soal itu, maka ada yang berpikir, 'makan seloyang kue cokelat itu normal dan enggak masalah'," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, penelitian itu mengimbau agar menggunakan meme dalam batas wajar. Sebab selain menghibur, meme dinilai memiliki dampak negatif.
"Meme internet umumnya dipandang sebagai hiburan, tetapi itu juga merupakan praktik yang tidak memperhitungkan kebutuhan dan hak khusus remaja," tutupnya.