Setop Bilang Maaf! Ini Cara Mengatasi Sorry Syndrome

21 November 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minta maaf. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minta maaf. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin pernah bertemu dengan orang yang selalu mengucapkan kata maaf meskipun ia tak membuat kesalahan. Mengatakan maaf meskipun saat kamu merasa enggak bersalah, mungkin merupakan reaksi bawah sadar.
ADVERTISEMENT
Meskipun memang kita perlu untuk meminta maaf, tapi, dorongan untuk meminta maaf sepanjang waktu mungkin merupakan kecenderungan bahwa kamu merupakan orang yang bergantung pada orang lain, people pleaser, dan memiliki harga diri yang rendah.
Dikutip dari Khaleej Times, meminta maaf adalah ekspresi penyesalan dan juga pengakuan atas kesalahan karena telah menyakiti orang lain. Tapi, permintaan yang berlebihan mungkin telah menjadi respons otomatis terhadap setiap situasi dan mungkin kamu menderita sorry syndrome.
Ketika kamu meminta maaf secara berlebihan, itu juga bisa menjadi bumerang untuk dirimu sendiri. Berikut ini kerugian yang mungkin ditimbulkan karena kebiasaanmu.
1.       Bisa melelahkan bagi orang lain dan mungkin menjengkelkan bagi sebagian orang.
ADVERTISEMENT
2.       Orang-orang kehilangan rasa hormat terhadap kamu dan mungkin memperlakukanmu dengan buruk
3.       Mengurangi dampak permintaan maaf tulis dan orang lain mungkin enggak menganggapmu serius
4.       Menunjukkan kemunafikan tertentu karena mungkin kamu mengatakan dan melakukan hal-hal yang sebenarnya enggak kamu maksudkan
5.       Dapat menurunkan harga diri
Ilustrasi minta maaf. Foto: aijiro/Shutterstock
Jadi, daripada mengatakan maaf secara berualng kali, kamu bisa melakukan hal-hal berikut.
-          Jika terlambat menghadiri rapat, jangan ucapkan maaf. Tapi kamu bisa mengatakan, “Terima kasih telah menunggu saya”
-          Jika menelpon orang lain saat mereka sedang sibuk, kamu bisa mengatakan, “Saya menghargai kamu mengangkat telpon meskipun tengah sibuk”
ADVERTISEMENT
-          Daripada mengatakan, “Maaf saya tidak mengirimkan laporan kepadamu hari Senin” tapi kamu bisa menggantinya dengan mengatakan, “Saya bersyukur bahwa kamu mengerti bahwa jadwalku di hari itu sudah penuh”
Kamu juga dapat berhenti meminta maaf terlalu sering dengan menunjukkan bahwa kamu peduli dan biarkan orang lain berbicara tentang perasaannya. Ini akan membuat mereka merasa lebih baik dan meningkatkan hubungan kalian.
Laporan Afifa Inak