Siswa SMK Binaan Djarum Foundation Betah di Sekolah, Baru Pulang kalau ‘Diusir’

29 Juli 2021 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMK Raden Umar Said dok Djarum Foundation
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMK Raden Umar Said dok Djarum Foundation
ADVERTISEMENT
Mungkin kebanyakan siswa merasa berat dan ogah-ogahan buat belajar di sekolah dengan lingkungan kelas yang kaku. Tapi berbeda ceritanya di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SMK RUS juga dikenal sebagai sekolah animasi, karena sudah banyak karya-karya yang dihasilkan siswa baik dari proyek berskala nasional hingga internasional. Proyek ini tersalur melalui industri animasi di dalam sekolah bernama RUS Animation, yang disebut Teaching Factory.
Melalui RUS Animation Studio, siswa belajar untuk mempraktikan keterampilan yang mereka dapatkan di sekolah. Sehingga bisa belajar dan mengetahui langsung permasalahan yang terjadi ketika berada di industri animasi.
Sama dengan SMK yang lain, siswa di SMK RUS juga menempuh pendidikan selama 3 tahun sampai akhirnya dinyatakan lulus. Tapi bedanya sudah menerapkan Merdeka Belajar, yakni siswa memilih kurikulumnya sendiri dan belajar sesuai passion.

SMK Berstandar Industri

SMK Raden Umar Said dok Djarum Foundation
SMK RUS menjadi salah satu dari 18 SMK binaan Djarum Foundation. Sejak dilakukan pembinaan, Galuh Paskamagma selaku Program Associate Djarum Foundation mengatakan ada sejumlah perubahan dan pengembangan yang dilakukan, sehingga berstandar industri.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dari infrastruktur sekolah yang disulap 180 derajat. Sebelum ada pembinaan, siswa SMK RUS harus berbagi dengan temannya untuk menggunakan satu komputer. Namun kini bisa fokus belajar di satu komputer sendiri, setelah mendapat tambahan 300-400 unit dari Djarum Foundation.
SMK Raden Umar Said dok Djarum Foundation
“Kami menggabungkan kelas-kelas tadi menjadi ruangan baru. Kami enggak cuma memberi fasilitas paling baru dan paling mahal, tapi juga membantu sesuai standar industri. Alat-alat dan ruangan sama persis dengan industri,” jelas Galuh, dalam UMKM Series kumparan, hari ini Kamis (29/7).
Galuh bilang, perubahan infrastruktur sekolah dan penambahan fasilitas ini turut mengubah budaya belajar di sekolah. Bahkan siswa betah berlama-lama di sekolah sampai pukul 22.00.
“Sampai harus kami usir baru mau pulang. Mereka masuk pukul 07.00, pulang maksimal pukul 22.00. Ketika pelajaran selesai mereka enggak langsung pulang, tapi mau stay di sekolah. Ini yang perlu kami komunikasikan ke orang tua. Takut ada pikiran macam-macam, padahal anaknya senang di sini enggak mau pulang,” tambah Ketua Jurusan Animasi SMK Raden Umar Said, Rico Adriansyah M.Pd, dalam kesempatan sama.
Animator Kelas Dunia di SMK Raden Umar Said dok Djarum Foundation
ADVERTISEMENT
Enggak cuma gedung sekolah, Djarum Foundation sebagai pembina SMK RUS juga mengembangkan dan memperbaiki kurikulum yang ada.
Untuk guru diadakan teacher training yang mendatangkan animator dunia, seperti Woody Woodman (Storyboard Artist Walt Disney) dan Masami Obari (Anime Director), langsung ke Kudus. Semua ini bertujuan agar sesuai standar industri.
Maka itu, karya berkualitas yang dihasilkan siswa bisa memiliki nilai komersial. Pendapatan ini yang menjadi kunci keberlangsungan, sebab Djarum Foundation mendorong agar sekolah bisa mandiri. Bahkan SMK RUS bisa disebut sebagai pelaku UMKM.
“Di sekolahnya ada kegiatan produktif ekonomi dan Teaching Factory yang berguna sebagai sustainability sekolah. Jadi pasti, dong, disebut pelaku UMKM,” pungkas Galuh.