news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siswi SMK NU Banat Pamerkan Koleksi Luwur di MUFFEST+ 2022

25 April 2022 11:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswi SMK NU Banat Tampil Mengagumkan di MUFFEST+ 2022. Dok: Djarum Foundation
zoom-in-whitePerbesar
Siswi SMK NU Banat Tampil Mengagumkan di MUFFEST+ 2022. Dok: Djarum Foundation
ADVERTISEMENT
Hasil karya siswi SMK NU Banat, Kudus, Jawa Tengah, berhasil mencuri perhatian dan decak kagum para fashionista yang hadir di Grand Ballroom The Ritz-Cartlon, Pasific Place, Jakarta Selatan. Karya yang bertema Luwur yang diusung para siswi SMK Banat itu dibanjiri tepuk tangan di acara Muslim Fashion Festival+ atau MUFFEST+ 2022, Jumat (22/4).
ADVERTISEMENT
Salah satu fashion enthusiast, Irani Vianza, mengaku terpukau saat kedelapan muse melenggang di runway membawakan koleksi Luwur. Irani tak menyangka siswi SMK bisa menampilkan karya yang tak kalah bagus dari desainer kenamaan.
“Saya awalnya tidak menyangka kalau ini buatan anak SMK. Karena look dan detailnya sangat bagus, apalagi begitu tahu kalau ternyata Luwur mengangkat konsep kearifan lokal. Menurut saya ini hal yang unik sekaligus keren, karena bisa mengaplikasikan konsep itu menjadi busana yang desainnya khas banget," kata Irani dalam siaran tertulis yang diterima kumparan, Senin (25/4).
Hal senada juga diungkapkan oleh desainer profesional, Ali Charisma. Pria kelahiran Bali ini mengapresiasi karya Luwur dari Zelmira—brand fashion dari SMK NU Banat—yang sangat wearable sehingga akan sangat mudah diserap oleh pasar. Ali juga berharap Zelmira tetap mampu memadukan tren fashion yang sedang berkembang dengan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap, Zelmira beserta konsep yang diusungnya bisa menjadi lokomotif dan menginspirasi sekolah-sekolah kejuruan lain di Indonesia untuk melakukan pola serupa sehingga nantinya kita bisa melihat lahirnya desainer-desainer muda dari kalangan smk di penjuru Indonesia,” tutur Ali.
Sejatinya, Luwur merupakan tradisi turun-temurun di Kudus yang merujuk pada sebuah kegiatan tahunan membuka dan mengganti kain kelambu pembungkus nisan dan cungkup makam Sunan Kudus. Biasanya, prosesi tersebut dilakukan setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa-jasa yang telah dilakukan Sunan Kudus bagi penduduk sekitar.
Salah satu siswi SMK NU Banat yang juga tergabung sebagai tim desainer Zelmira, Dewi Rosita, mengaku antusias sekaligus bahagia, karena ia bersama timnya dapat memamerkan koleksi Luwur di fashion show bergengsi level nasional tersebut. Bagi Dewi, keikutsertaan mereka di MUFFEST+ 2022 dapat memperkaya wawasan akan perkembangan dunia fashion.
ADVERTISEMENT
“Kami merasa bangga bisa berpartisipasi di MUFFEST+ 2022. Karena banyak sekali brand fashion dan juga lebih dari 100 desainer kenamaan yang meramaikan acara ini sehingga ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami tentang perkembangan dunia fashion yang kelak bisa menjadi inspirasi dalam menghadirkan koleksi-koleksi selanjutnya. Selain itu kami juga berharap di ajang ini brand Zelmira bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Dewi.
Selain Dewi, terdapat tiga siswi SMK NU Banat lainnya yang ikut ambil bagian dalam eksibisi ini yaitu Munira, Fathin Naziha, dan Najla Mufida Azmi. Keempatnya merupakan siswa kelas XII jurusan Tata Busana. Tak hanya menampilkan karya terbaru di runway, mereka juga membuka booth agar para penikmat fashion dapat melihat lebih dekat dan memiliki karya-karya terbaru Zelmira.
ADVERTISEMENT
Menariknya, dalam waktu tiga hari gelaran MUFFEST+ 2022, ratusan pakaian yang mereka pajang di booth tersebut habis terjual. Bahkan, demi menampung antusiasme masyarakat, Zelmira membuka pre-order yang dapat dipesan melalui situs belanja online Blibli.com.
“Selain memajang koleksi terbaru, melalui booth ini kami bertujuan agar bisa menjalin interaksi dengan konsumen. Namun, ternyata apresiasi dari pengunjung begitu tinggi sehingga ratusan pakaian yang kami bawa dari Kudus habis terjual. Hal ini membuat kami semakin termotivasi untuk melahirkan karya-karya inovatif di koleksi selanjutnya,” sahut Fathin.

SMK NU Banat Binaan Djarum Foundation

Menurut Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Galuh Paskamagma, SMK NU Banat merupakan salah satu sekolah binaan Djarum Foundation. Keterlibatan para siswi SMK di ajang MUFFEST+2022 menjadi bagian dari pelatihan soft skills dari program Djarum Beasiswa Plus.
ADVERTISEMENT
Di mana para siswi dilatih mengasah kemampuan soft skills mereka sebagai seorang desainer, khususnya dalam hal berinteraksi kepada konsumen dalam menjelaskan tema yang dipilih, material yang digunakan sehingga meyakinkan konsumen untuk bertransaksi. Hal tersebut selaras dengan tujuan Zelmira sebagai Teaching Factory yang merupakan bagian dari proses belajar di SMK.
Melalui metode tersebut, para siswa dituntut untuk bisa menerapkan keterampilan yang dipelajari di sekolah menjadi sebuah karya berkualitas yang dapat bersaing di pasaran.
“Kegiatan di MUFFEST ini menjadi salah satu kesempatan untuk siswa SMK NU Banat Kudus mempraktikkan hard skills dan soft skills yang selama ini di pelajari di sekolah. Selain bisa berkarya melalui desain kreatif, ini juga menjadi kesempatan besar karena bisa terjun langsung dan menghadapi kondisi pasar yang sebenarnya,” jelas Galuh.
ADVERTISEMENT
Pada setiap proses pembuatan koleksi, Zelmira selalu melibatkan banyak siswa dengan keahlian yang beragam dan memiliki tenggat waktu yang ketat. Dengan demikian, para siswa harus bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dan menerapkan pola pikir kreatif supaya bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan warna baru pada setiap koleksinya.