Smesco Luncurkan KRTA, Hadirkan Koleksi Siluet Pakaian untuk Bantu UMKM Fashion

Smesco Luncurkan KRTA, Akan Hadirkan Koleksi Siluet Pakaian untuk Bantu UMKM Fashion dok IG smescoindonesia

Smesco melalui Smesco Labo akan menghadirkan KRTA sebagai ruang kreasi dan inovasi fashion Indonesia masa depan.

KRTA merupakan salah satu hasil inisiatif 'Future Fashion' dari Smesco Labo, yang digagas oleh Leonard Theosabrata selaku Direktur Utama Smesco Indonesia, di bawah Kementerian Kemenkop UKM.

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat fungsi pembelajaran dan skill enrichment (peningkatan keterampilan) bagi pelaku industri kecil dan menengah.

Dalam inisiatif perdana ini, Smesco berkolaborasi dengan Lakon Indonesia, serta didukung penuh oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Indonesia, akan menghasilkan siluet pakaian yang merupakan penegasan dari busana masyarakat.

Siluetnya dirancang dalam rangka mengangkat kekayaan dan potensi keragaman tekstil tradisional Indonesia.

Smesco dan Lakon Indonesia mengadakan eksperimen mengenai potongan untuk mempertahankan kesempurnaan teknik tradisional, dan mempertimbangkan penggunaan berbagai bahan tekstil tradisional.

Siluet Pakaian Aradhana dari KRTA Smesco Labo

Melalui beberapa tahapan eksplorasi mengenai sejarah pakaian dan tekstil tradisional dari ujung Barat sampai ke ujung Timur Indonesia, terciptalah rangkaian siluet pakaian bertajuk Aradhana.

Koleksi ini akan terdiri dari 60 looks menggunakan wastra dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Terdiri dari batik, tenun ikat, songket, ulos, dan berbagai kain tenun lainnya.

Siluet pakaian yang telah disederhanakan itu akan dapat dengan mudah diadopsi dan dieksekusi oleh UMKM berbasis fashion di berbagai daerah. Sehingga bisa membantu usaha mereka saat ini dan di masa mendatang.

"Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan kami untuk membagikan berbagai hal yang dapat menjadi modal baru bagi mereka, dalam mengembangkan usaha dari masa ke masa. Sebagai satu program yang berkelanjutan, meliputi pelatihan dan pendampingan hingga ke akses pasar," jelas Leonard kepada kumparan, hari ini Jumat (22/10).

Selain itu KRTA diharapkan juga dapat diterima masyarakat.

"Dengan menciptakan inspirasi untuk mengolah wastra tersebut, artinya kami membuka peluang agar kain tradisional tidak hanya dapat dipakai oleh masyarakat daerah penghasil, melainkan seluruh masyarakat Indonesia," ujar Leonard.

"Diharapkan siluet ini dapat diterima sebagai pakaian Indonesia yang baru dan dapat dipakai secara luas," lanjutnya.