Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Stres Saat Menghadapi Ujian Nasional? Begini Cara Mengatasinya
5 April 2018 13:19 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:27 WIB

ADVERTISEMENT
Buat teman-teman kelas XII SMA, hari Senin hingga Kamis (9-12/4) akan jadi masa yang paling menegangkan dalam kehidupan mereka di sekolah. Sebab, pada saat itu, semua pelajar kelas XII SMA akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 secara serentak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Efeknya, enggak sedikit teman-teman kita yang mengaku stres saat menghadapi ujian nasional. Alasannya, momen tersebut sering diasumsikan dengan sesuatu yang besar dalam kehidupan seseorang.
"Asumsi itulah yang mengaktivasi level stres seseorang. Makanya penting buat kamu untuk mengecek kembali, apakah kamu sudah siap atau belum untuk menghadapi ujian tersebut?" ujar Liza Marielly, psikolog klinis.
Meski begitu, jangan jadikan ujian nasional sebagai beban. Menurut Liza, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal tersebut.

"Stres ujian itu enggak bisa dihindari, pasti semua akan merasakannya. Cara yang paling efektif, sih, kamu harus mempersiapkan ujian itu dengan baik, seperti belajar atau memperkaya diri dengan materi-materi atau pengetahuan yang telah dipelajari. Nah yang kedua, kamu harus mengelola stres itu," tambah Liza.
ADVERTISEMENT
Selain bersumber dari dalam diri, stres saat menjelang ujian juga datang dari lingkungan sekitar. Menurut Liza, penting bagi orang tua untuk mendukung anak-anaknya agar terhindar dari stres.
"Jangan pernah membombardir anak-anaknya dengan tuntutan-tuntutan yang akan menambah mereka semakin stres. Kayak misalnya 'kamu harus belajar supaya nilanya tinggi,' atau 'anak tetangga aja sudah belajar, masa kamu enggak?'," tutur Liza.
Lebih lanjut, Liza juga menyimpulkan kalau stres itu muncul ketika ada kesenjangan antara tuntutan hidup dengan kemampuan yang kita miliki.
"Ketika kamu merasa enggak mampu menghadapi tuntutan hidup tersebut, gap akan semakin besar. Nah, untuk memperkecil gap itu adalah dengan belajar dan latih ketenangan diri dengan perlahan," tutup Liza.