Studi: Pacaran Putus Nyambung Bisa Ganggu Kesehatan Mental

15 Februari 2020 9:23 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pacaran putus nyambung Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pacaran putus nyambung Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu punya teman yang pernah menjalani pacaran putus nyambung. Atau bisa jadi, kamu sendiri yang baru aja mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Pacaran putus nyambung mungkin melelahkan buat dijalani. Bahkan menurut studi dari Univerity of Missouri dan University of Illinois Champagne Urbana yang dilansir Bustle, pacaran putus nyambung bisa sebabkan gangguan mental.
Penelitian dilakukan dengan mendata lebih dari 500 pasangan. Hasilnya peneliti menemukan bahwa semakin sering putus nyambung, makin tinggi level gangguan mentalnya dalam bentuk depresi atau kecemasan.
Meski begitu, peneliti menambahkan bahwa pacaran putus nyambung enggak melulu negatif. Bahkan enggak jarang, bisa menyadarkan seseorang betapa besar rasa sayangnya kepada pacar.
Tapi kalau terlalu sering, bisa mengganggu kestabilan emosi kamu, lho.
"Kalau emang pacarannya sering putus nyambung, cobalah cari tahu sumber masalahnya agar dapat menemukan solusi terbaik. Apakah harus menjaga hubungan, atau putus secara baik-baik," kata salah satu peneliti, Kale Monk.
ADVERTISEMENT
Makanya, biar enggak terjebak dalam pacaran putus nyambung yang bisa jadi toxic, coba tentukan batasan yang jelas. Misalkan, membuat jarak antara kamu dan dia setelah putus.
Mungkin masa-masa ini bakal berat buat dijalankan. Tapi, ingatkan lagi ke diri sendiri rasa sakit saat kamu terus terjebak di pacaran putus nyambung.