Sukses Ekspor ke Korsel, Produsen Wood Pellet Gorontalo Jadi Penghasil Devisa

28 Agustus 2024 21:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dunia bisnis Indonesia terus menggeliat usai perusahaan dan pelaku usaha lokal mulai menunjukkan potensinya.
ADVERTISEMENT
Seperti PT Biomasa Jaya Abadi (PT BJA), produsen wood pellet (pellet kayu) terintegrasi di Gorontalo, yang baru saja menerima penghargaan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara sebagai penghasil devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Kontribusi PT BJA mencapai lebih dari 55% dari total devisa ekspor Gorontalo.
Penghargaan diberikan langsung Kepala Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) Erwin Situmorang dan diterima Rudi Hantono selaku Presiden Direktur PT BJA, di Gedung Keuangan Negara, Manado, Selasa (27/8).
“Kami sangat berterima kasih kepada Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara atas apresiasi atau penghargaan kepada PT BJA sebagai kontributor devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Ini menunjukkan keberadaan PT BJA telah memberi manfaat bagi negara, juga bagi masyarakat sekitar,” kata Rudi setelah menerima penghargaan.
ADVERTISEMENT
Rudi menjelaskan sejak beroperasi di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, PT BJA telah melakukan pengiriman wood pellet ke dua negara yaitu Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Sejak BJA beroperasi sejak 2022 hingga 14 Agustus 2024, PT BJA telah melakukan 21 kali ekspor wood pellet sebanyak 230 ribu ton.
“Sebagai perusahaan kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan bekerja sama dengan Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya,” imbuh Rudi.
Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo Ade Zirwan mengatakan, penghargaan diberikan kepada PT Biomasa Jaya Abadi karena perusahaan tercatat sebagai penyumbang devisi ekspor terbesar di Gorontalo.
ADVERTISEMENT
“Yang melatarbelakangi pemberian penghargaan ini adalah dampak bisnis ekspor PT BJA yang terus meningkat dari aspek makro ekonominya. Prestasi ini perlu diapresiasi untuk mendorong industri di Gorontalo,” kata Ade.
PT Biomasa Jaya Abadi (PT BJA), produsen wood pellet (pellet kayu) terintegrasi di Gorontalo, yang baru saja menerima penghargaan dari Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara Foto: Dok: Istimewa
Ade menjelaskan berdasarkan catatan Bea Cukai Gorontalo, sejak awal tahun ini sampai 14 Agustus 2024, kontribusi devisa ekspor dari PT BJA sekitar Rp 200-an miliar. Kontribusi itu mencapai 55% dari total nilai ekspor yang dicatatkan Gorontalo.
“Artinya PT BJA menyumbang lebih dari separuh devisa ekspor, sisanya ada dari UMKM di Gorontalo,” terangnya.
Ade melanjutkan, terjadi peningkatan nilai dan jumlah ekspor PT BJA. Dari angka Rp 200-an miliar untuk 10 kali ekspor sampai pertengahan Agustus 2024. Adapun sepanjang tahun lalu, 2023 ada 9 kali ekspor sampai akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagtara Erwin Situmorang mengatakan, pemberian penghargaan kepada PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), karena keinginannya berinvestasi di Gorontalo. Apresiasi dari pemerintah melalui Kanwil Ditjen Bea Cukai, bukan karena melihat berapa jumlah kontribusi yang diberikan PT BJA, dalam bentuk rupiah, atau berapa besar nilai yang diberikan negara.
"Kami memberikan apresiasi bukan karena nilai investasinya, tetapi lebih kepada semangat perusahaan untuk bertumbuh dan berkontribusi lebih besar kepada negara dan masyarakat," kata Situmorang.
Lebih jauh Situmorang menjelaskan, Kanwil Bea Cukai akan terus memberikan edukasi dan motivasi kepada para pelaku usaha agar terus berkembang dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan nasional.
“Pemberian penghargaan dari Bea Cukai ini untuk beragam perusahaan. Perusahaan itu banyak yang kita layani, ada yang kontribusi terbesar devisa ekspornya, bea masuknya, bea keluarnya, proses layanan cepat, proses pembayaran. Apresiasi diberikan kepada perusahaan yang kinerja dan kontribusinya paling bagus,” jelasnya.
ADVERTISEMENT