Survei: Profil Media Sosial Punya Dampak Besar dalam Pencarian Kerja

30 Juli 2018 19:23 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kehadiran media sosial tidak hanya berdampak pada perubahan gaya komunikasi manusia dalam konteks umum. Secara spesifik, hal ini juga ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses perekrutan kerja.
ADVERTISEMENT
Dilansir AARP, sebuah survei yang dilakukan oleh laman CareerBuilder pada tahun 2016 lalu menunjukkan, sebanyak 60 persen pencari kerja telah menggunakan berbagai platform media sosial sebagai salah satu alat saring mereka.
Jumlah tersebut merupakan 49 persen lebih banyak dibanding 10 tahun lalu, ketika survei itu pertama kali diadakan. Survei tersebut juga mengindikasikan bahwa 2 dari 5 perekrut merasa enggan untuk menindaklanjuti lamaran pekerjaan, apabila informasi terkait kandidatnya tidak bisa ditemukan secara online.
Survei tersebut dilangsungkan secara online di Amerika Serikat dengan melibatkan sebanyak 2.186 manager HRD dan 3.031 pekerja yang berusia 18 tahun ke atas.
"Berbagai alat seperti Facebook dan Twitter membantu perekrut untuk mendapatkan gambaran tentang siapakah para kandidat ini di luar resume dan cover letter mereka," tutur Rosemary Haefner selaku Chief Human Resources Officer CareerBuilder.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, penggunaan media sosial dengan cara yang tidak semestinya pun, tulis laman tersebut, bisa menyebabkan perekrut hilang ketertarikan terhadap lamaran calon pekerja. Beberapa hal yang disebutkan di antaranya foto atau video yang tak pantas, tanda keterkaitan kandidat dengan alkohol dan narkoba, serta komentar-komentar yang berbau SARA.