Talent Hub 2024, Wadah Seniman Muda Menuju Panggung Dunia

15 Desember 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu forum interaktif dalam Talent Hub 2024 yang mempertemukan seniman muda dengan profesional bidang seni budaya. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu forum interaktif dalam Talent Hub 2024 yang mempertemukan seniman muda dengan profesional bidang seni budaya. Foto: kumparan
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya menggelar kegiatan Talent Hub Agregasi Talenta Nusantara 2024, ajang untuk mempertemukan seniman muda berbakat dengan pelaku industri seni, hingga masyarakat umum.
Acara ini berlangsung pada 14-15 Desember 2024 di Mbloc Space, Jakarta dengan diikuti talenta muda dari berbagai disiplin seni budaya, mulai dari musik, tari/pertunjukan, seni rupa, sastra dan bahasa, hingga film.
Selama dua hari, para peserta yang merupakan bagian dari database MTN Seni Budaya menampilkan berbagai karya seni mereka melalui showcase dan pameran. Karya-karya yang dipamerkan mencakup seni rupa, seni musik, seni pertunjukan, sastra, dan film.
Salah satu contoh menarik dari karya yang dipamerkan adalah seni rupa hasil kolaborasi Baku Konek, program residensi yang digagas oleh Ruang Rupa. Program ini melibatkan seniman dari berbagai daerah yang melakukan residensi di 11 titik di 10 provinsi di Indonesia untuk mengeksplorasi temuan artistik baru.
Karya seni para seniman yang melakukan residensi di berbagai daerah, seperti Sumatera Barat, Papua, Yogyakarta, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, hingga Jakarta ini dipamerkan di Gedung Ina 9 Peruri, Mbloc, Jakarta. Setiap karya mencerminkan keberagaman budaya Indonesia dengan perspektif baru para seniman.
Selain seni rupa, Talent Hub 2024 juga menyuguhkan seni pertunjukan tari, musik, hingga teater. Para talenta muda yang tampil dalam pertunjukan ini berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga pendidikan tinggi.
Mereka yang tampil adalah talenta yang berhasil melalui berbagai ajang pencarian bakat, termasuk Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) serta Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas).
Sejumlah peserta juga di antaranya sudah memiliki pengalaman tampil di berbagai festival seni di tingkat nasional, bahkan internasional. Beberapa di antaranya pertunjukan tari Otniel Tasman, Densiel Prisma Y Lebang, Indonesian Dance Festival, hingga pertunjukan musik Tarawangsawelas.

Program Inkubasi dan Pelatihan

Wakil Menteri Kebudayaan berbincang-bincang dengan peserta Talent Hub. Foto: kumparan
Talent Hub juga menjadi ajang penting pengembangan diri para seniman muda melalui sesi pelatihan dan diskusi interaktif. Program inkubasi ini bertujuan untuk mengasah keterampilan seni dan mengembangkan kreativitas para peserta, serta memberikan pemahaman lebih dalam tentang dunia seni dan budaya di Indonesia.
Sesi-sesi ini juga membuka kesempatan bagi para talenta muda untuk berkolaborasi dengan profesional industri dan saling berbagi pengalaman.
Pada Talent Hub 2024, MTN menghadirkan sejumlah profesional di bidang musik, sastra, pertunjukan seperti Andrey Noorman, Wendi Putranto, Ratih Kumala, Ening, Dahlia Wijaya, Gian Hasemi Pananingtyas Prabantari, Aan Mansyur, Windy Ariestanty dan lainnya.
Salah satu peserta Talent Hub, Irfan Winaya menyampaikan pandangannya tentang program inkubasi yang menjadi platform penting untuk pengembangan karya para seniman.
Irfan sebagai salah satu alumni Balai Pengembangan Talenta Indonesia ini menyebut Talent Hub semakin memberi keyakinan bagi seniman muda yang masih ragu tentang masa depan seni di Indonesia.
"Kami sangat bersyukur ada platform-platform seperti ini, yang membantu kami menunjukkan potensi kami. Melalui Talent Hub, kami bisa belajar dan berkolaborasi dengan sesama seniman, dan itu sangat penting untuk membangun ekosistem seni yang positif," ujar Irfan.
Selama dua hari penuh, Irfan mengaku memperoleh banyak ilmu dan pengalaman dari para seniman berpengalaman maupun profesional di bidangnya. Bekal ini menurutnya, berguna untuk mereka yang ingin terjun ke dunia industri.
“Kalau misalkan dari musik kami banyak materi mengenai penciptaan lagu, bagaimana cara menjadi seorang entertaint seorang artis, bagaimana cara mendapatkan peluang untuk bisa ke jalur profesional artis seperti itu,” ujarnya.
Tak hanya itu, ada juga program inkubasi Shorts Up untuk seniman di bidang film. Program yang dirancang bersama Minikino ini berhasil mengkurasi sebanyak 16 talenta muda untuk mengembangkan proyek film pendeknya selama 6 bulan.
Mereka dibekali pemahaman mendalam terkait produksi dan penulisan naskah dan pengalaman berjejaring dengan menampilkan karya film yang dikembangkan.

Dukungan Pemerintah terhadap Pengembangan Seniman Indonesia

Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha hadir di sela-sela program Talent Hub 2024. Foto: kumparan
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, yang hadir di sela-sela program Talent Hub 2024 mengungkapkan pentingnya kegiatan ini untuk keberlangsungan seni budaya di Indonesia. Menurutnya, program ini diharapkan bisa memberikan dampak bagi para seniman muda untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka.
"Dari Kementerian Kebudayaan tidak hanya melihat berdasarkan kesuksesan acaranya. Yang paling penting justru dampaknya untuk pelestarian kebudayaan dan juga impact ke para seniman itu sendiri. Itu yang paling penting," ujar Wamen Giring.
Dalam kesempatan itu, Wamen juga menyebutkan salah satu program inkubasi Talent Hub yang menurutnya sangat krusial bagi pengembangan talenta seni. Ia menjelaskan, sebagai seorang seniman, dia tahu betul betapa bermanfaatnya program pengembangan dan pelatihan serta wadah untuk bertemu dengan para profesional di bidang seni.
"Saya tahu rasanya ketika seorang seniman ditempatkan di tempat baru, bisa ngobrol dengan orang baru, dan belajar hal-hal baru. Itu sangat berbeda dan luar biasa. Saya rasa adik-adik di sini juga akan merasakannya. Ketika mereka bertemu dengan komunitas baru sesama penyanyi, misalnya, pasti output-nya akan jauh lebih bagus," tambah Giring.
Menurutnya, inkubasi seni bukan hanya memberikan tempat bagi seniman untuk berkarya, tetapi juga dapat menciptakan komunitas yang mendukung proses kreatif tersebut.
"Yang penting, seorang seniman itu selain butuh tempat, mereka juga butuh komunitas. Tempat untuk berkarya, untuk sharing pengalaman, untuk kolaborasi lintas bidang. Misalnya, yang seni rupa bisa belajar dari penyanyi, yang penyanyi bisa belajar menulis lirik dari yang sastra, dan yang sastra bisa membantu script writer dalam menulis cerita," jelas Giring.
Terakhir, Giring berpesan tentang pentingnya konsistensi bagi seniman muda dalam mengembangkan karya. Menurutnya, salah satu kunci untuk sukses di dunia seni adalah terus berkarya dan tidak mudah menyerah.
"Kata kunci dalam seni adalah konsistensi. Jangan pernah menyerah, apalagi di dunia seni itu tidak ada yang benar-benar 'bagus' atau 'jelek'. Semua karya memiliki nilai dan keunikannya masing-masing,” ujar Giring.
Giring juga berharap bahwa acara seperti Talent Hub ini tidak berhenti tetapi terus berlanjut untuk mendukung perkembangan seni di Indonesia. Acara ini adalah momentum penting untuk mendukung talenta-talenta muda maupun bagi kemajuan seni budaya Indonesia secara keseluruhan.
“Saya akan minta evaluasi dan saya akan report ke Pak Menteri Budaya Fadli Zon dan mudah-mudahan tahun depan bisa lanjut lagi,” ujarnya.