Talent Hub, Jembatan Seniman Lokal Bandung Timur ke Panggung Internasional

16 Desember 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukungan Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, Kementerian Kebudayaan mengantar Grup Reak Djimat-Juarta Putra dari Bandung Timur tampil di Eropa. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dukungan Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, Kementerian Kebudayaan mengantar Grup Reak Djimat-Juarta Putra dari Bandung Timur tampil di Eropa. Foto: Istimewa
Grup seni Reak Djimat-Juarta Putra dari Bandung Timur telah membuktikan seniman lokal dapat menembus panggung internasional. Perjalanan yang dimulai dari komunitas seni tradisional, kini berhasil mereka capai dengan tampil di panggung luar negeri, seperti di Denmark dan Belanda.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, Kementerian Kebudayaan yang menjadi jembatan bagi mereka untuk menuju panggung seni internasional.
Sejak bergabung sebagai salah satu peserta Talent Hub, program inkubasi MTN pada 2023 lalu, Reak Djimat mendapatkan fasilitasi dan kesempatan untuk memperluas jejaring karya seni mereka
MTN Talent Hub juga memberi mereka peluang untuk berkolaborasi dengan seniman-seniman luar negeri sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Salah satu peserta dari grup Reak Djimat, Gigi Priadji, mengakui dukungan yang diberikan MTN melalui program Talent Hub sangat berpengaruh dalam membuka kesempatan lebih luas bagi grupnya.
“Tawaran untuk tampil di panggung internasional menjadi lebih mudah ketika kami mendapat dukungan dari MTN. Ketika ada tawaran untuk pentas, tapi untuk pergi ke luar negeri kan membutuhkan produksi yang tidak sedikit. Nah, MTN memfasilitasinya dan akses kolaborasi dengan seniman di luar negeri. Ini sangat penting bagi kami,” ujar Gigi.
Gigi menuturkan, sebelum mendapatkan dukungan MTN, Grup Reak Djimat menghadapi banyak tantangan dalam hal jejaring dan kesempatan untuk tampil di luar negeri. Namun, bekerja sama dengan MTN, telah membawa perubahan. Ke depan, kata Gigi, akan ada beberapa negara yang akan disambangi grupnya.
“Sekarang, kami lebih mudah untuk mendapatkan jadwal pentas. Dengan dukungan MTN, akses kami ke jaringan internasional menjadi lebih terbuka, dan itu sangat membantu untuk mewujudkan impian kami,” kata Gigi.
Keberhasilan Reak Djimat tampil di panggung internasional bukanlah satu-satunya dampak positif hadirnya program MTN Talent Hub. Ada juga Grup musik Tarawangsawelas asal Jawa Barat yang juga semakin sukses menambah jam terbang internasional mereka.
Tarawangsawelas, grup yang menggabungkan musik tradisi Sunda lewat alat musik Tarawangsa dengan inovasi kontemporer ini berhasil memperkenalkan musik tradisional Indonesia ke audiens internasional.
Seperti halnya Reak Djimat, Tarawangsawelas juga telah memanfaatkan fasilitas dari Talent Hub untuk memperluas jaringan mereka dan mengembangkan karya seni ke panggung global.
Salah satu anggota grup Tarawangsawelas, Teguh Permana menyampaikan, Talent Hub dan program-program inkubasi yang difasilitasi oleh MTN membuka pintu bagi seniman muda untuk menembus pasar internasional
“Tentunya kesempatan lebih luas, yang pasti lebih gampang untuk kalau punya jadwal. Karena kalau semisal kita independen itu agak sulit. Kalau di luar negeri, itu harus diakomodir sama salah satu instansi grup atau produser. Di MTN itu sangat dibantu dan jejaringnya juga ditambah,” ujarnya.

Talent Hub Bantu Seniman Lokal Mendunia

Talent Hub Agregasi Talenta Nusantara 2024 menjadi wadah bagi para seniman muda mengembangkan karya seni mereka lebih luas. Foto: kumparan
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mendukung para seniman lokal berkarya lebih luas hingga global. Salah satu langkahnya, Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya menggelar Talent Hub Agregasi Talenta Nusantara 2024.
Sejak diluncurkan pertama kali tahun lalu, Talent Hub menjadi wadah bagi seniman muda untuk mengembangkan karya mereka dan mendapatkan eksposur lebih besar di tingkat nasional bahkan internasional.
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menyebut, Talent Hub ini digelar untuk menjadi wadah menambah pengalaman dan jam terbang para seniman muda.
Sebagai seorang yang berlatar belakang seniman, Giring mengakui pentingnya jam terbang bagi para seniman untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Program inkubasi Talent Hub akan memberikan kesempatan para seniman muda berkolaborasi dengan seniman berpengalaman di dalam negeri maupun internasional. Kesempatan ini menurut Giring. akan membuka lebih banyak peluang untuk kesuksesan seniman di masa depan.
“Saya sih yang paling penting adalah anak-anak ini akhirnya punya jam terbang, jadi Talent Hub ini bantu jam terbang mereka naik, itu sih bagi saya yang paling penting output-nya dari mereka sendiri,” kata Giring.
Ketua Tim Kerja MTN Seni Budaya, Bobby Fernandes, mengatakan, pada Talent Hub 2024 ada kurang lebih 80 peserta diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan seniman lain dari berbagai disiplin, seperti musik, seni rupa, sastra, hingga tari.
Selama dua hari pelaksanaan di Mbloc Space, Jakarta pada 14-15 Desember 2924, peserta Talent Hub tidak hanya mendapatkan ilmu dan pengalaman, tetapi juga memperkaya wawasan seni mereka melalui berbagai perspektif. Berkolaborasi dengan seniman berpengalaman, para talenta muda juga menyuguhkan seni pertunjukan tari, musik, hingga teater.
Mereka yang tampil adalah talenta yang berhasil melalui berbagai ajang pencarian bakat, termasuk Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) serta Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas).
Sejumlah peserta juga di antaranya sudah memiliki pengalaman tampil di berbagai festival seni di tingkat nasional, bahkan internasional. Beberapa di antaranya pertunjukan tari Otniel Tasman, Densiel Prisma Y Lebang, Indonesian Dance Festival, hingga pertunjukan musik Tarawangsawelas.
“Nah Talent Hub ini adalah satu sarana untuk dalam tanda kutip menguji produk artistik mereka, bagaimana reaksi publik, bagaimana reaksi industri, dan bagaimana mereka menghadapi crowd penonton, misalnya bagaimana mereka belajar cara promosi, belajar cara marketing, dan lain-lain,” ujarnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio